GRESIK | duta.co – Pegiat lintas iman mengadakan pertemuan di Warung Ketan Eco, Jalan Siti Fatimah Binti Maimun Perumahan Gresik Kota Asri (GKA), Gresik, Jawa Timur, yang dihadiri tokoh-tokoh lintas iman dari Surabaya, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo dan Lamongan, Senin (7/8/2017).

Pertemuan yang dikemas dalam Sarasehan Sambil Ngopi Bareng tersebut digelar dalam rangka memperingati 77 Tahun hari lahir KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) serta merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-72 yang digagas Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman (Formagam).

Tujuannya agar nilai-nilai perjuangan Gus Dur seperti persaudaraan, kebersamaan, keadilan hingga saat ini bisa terus hidup dan terus menggelora. “Karena itu, Gus Dur terasa masih hidup, sehingga semua elemen masyarakat bisa hidup menjadi satu, hal ini harus kita kenang terus,” kata Djoko Pratomo.

Menurut Djoko Pratomo, Ketua Formagam, pihaknya sengaja memilih jam 7 malam, tanggal 7 untuk mengenang hari lahir KH. Abdurrahman Wahid ke-77 yang dikenal sebagai bapak bangsa. “Pelajaran dari perjuangan Gus Dur yang selalu kita kenang adalah mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, kesetaraan, persatuan dan keadilan,” ungkapnya.

Menurut Djoko, peserta yang hadir berasal dari berbagai unsur keagamaan, komunitas, profesi serta latar belakang pendidikan berbeda yang ingin mengenang sosok Gus Dur sebagai bapak pemersatu bangsa.

“Kemerdekaan negara ini diraih berkat persatuan semua komponen bangsa. Sehingga merajut persatuan dalam bingkai keberagaman sebagaimana ruh perjuangan Gus Dur, sangat tepat kita hayati kembali dalam rangka merayakan hari kemerdekaan ke-72 ini,” tandasnya.

Satu persatu tokoh menyampaikan pengalaman masing-masing menyangkut persatuan dan persaudaraan dengan berbagai tantangannya. Ada pula yang mengenang pertemuan dengan Gus Dur dengan berbagai kenangan pesan kemanusiaannya. “Semua acara dalam kegiatan ini kita kemas dalam suasana santai tanpa ada rasa perbedaan,” tutur Djoko.

Hadir sebagai pembicara adalah Muhammad Thoha dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gresik. Dalam paparannya, Thoha mengatakan tidak banyak tokoh seperti Gus Dur yang berjuang lama sejak masih muda hingga akhir hayatnya.

“Jika kita menghayati perjuangan Gus Dur maka kita tidak akan pernah risau dengan celaan dan hinaan. Karena yang terpenting bagi Gus Dur adalah kebersamaan dan persatuan,” jelasnya. (sal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry