SURABAYA |  duta.co – Ustadz Dr Moh Mukhrojin, MSi terpilih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sukolilo. Ia menggantikan KH Towaf dalam Rapat Musyawarah Kecamatan MUI Sukolilo  di Aula Kantor Kecamatan Sukolilo, Selasa (25/01/2022).

Muscam tersebut berjalan sesuai ketentuan dalam AD/ ART  Organisasi Majelis Ulama Indonesia dalam rangka pemilihan pengurus baru, tingkat kecamatan periode tahun 2022 -2027.

Hadir dalam Muscam seluruh Pengurus MUI Kota Surabaya, dari Sekretaris Umum Drs KH Muhaimin Ali, KH Shodiqun Abdul Karim, SH, MKn, Drs KH Farhan KM, MPdI, serta beberapa pengurus lainya yang, sekaligus sebagai peninjau dan pendamping Muscam.

“Semoga setelah terpilihnya ketua baru, Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Sukolilo ini bisa membawa perubahan, khususnya di lingkungan Kecamatan Sukolilo. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih atas kehadiranya dalam Muscam ini,” demikian panitia Pelaksana.

Selain itu, jajaran Forkopimka Sukolilo juga hadir, di antaranya Ibu Camat Sukolilo, Koramil Sukolilo, Polsek Sukolilo dan Kepala KUA Sukolilo serta perwakilan dari Ormas Islam diantaranya NU, Muhammadiyah, LDII, GP Ansor, Pimpinan Pondok Pesantren, Lurah. Pun Pengurus MUI Sukolilo Demisioner Periode 2016-2021, para tokoh agama serta Perwakilan Tokoh di 7 Kelurahan se kecamatan Sukolilo.

Dalam sambutanya Ibu Amalia Kurniawati, SSos, MSi, Camat Sukolilo menyampaikan rasa bersukurnya, karena kegiatan yang diprakarsai Majelis Ulama Indonesia ini penting. Ia berharap sinergitas antara Ulama dan Umara di wilayah Kecamatan Sukolilo, bisa aktif pada pengurusan MUI yang baru.

“Saya merasa sangat terhormat dan tersanjung karena MUI Kec. Sukolilo mengadakan pemilihan Ketua yang baru. Semoga dengan aktifnya MUI Kec Sukolilo ini, betul betul menjadi jembatan bagi kami dan para ulama, sehingga Umat Islam semakin jaya,” ujarnya.

Sementara KH Muhaimin Ali Sekertaris Umum MUI Surabaya mengatakan bahwa Fungsi MUI adalah mitra Pemerintah dan Pelayan Ummat, sehingga pengurus MUI harus bersinergi dengan Forkopimka.

“Fungsi MUI adalah Mitra Pemerintah sehingga jangan jaih jauh dari Pemerintah dan harus ada pengurus tingkat kelurahan di 7 Kelurahan  se kecamatan Sukolilo jangan sampai kosong sehingga kalau ada fatwa dari Pusat bisa sampai hingga Kelurahan,” ungkapnya.

Aklamasi

Sidang dipimpin Drs KH Sodikun Akarim, SH,MKn. Ketua Karteker Dewan Pimpinan MUI Kec.Sukolilo membacakan Peraturan sesuai AD/ART Organisasi. Dari Musyawirin yang hadir memberikan nama nama calon, ada beberapa calon yang muncul.

Namun ketika masuk ruang rapat, lebih banyak mengusulkan Ust Dr Moh Mukhrojin, MSi yang memimpin MUI Kec Sukolilo. Alasannya, satu satunya calon yang mempunyai gelar akademik tertinggi dan kredibilitasnya sudah tidak kita ragukan lagi.

“Beliau memang masih muda, tetapi pengasuh pesantren dan sudah doktor. Belum ada kandidat doktor dalam memimpin MUI Tingkat Kecamata. Maka sudah seharusnya beliau diberi kesempatan agar MUI Sukolilo lebih baik,” ungkap salah seorang musyawirin.

Setelah berdiskusi dan memunculkan banyak argumentasi musyawirin, akhirnya sepakat menetapkan Ust Dr. Moh. Mukhrojin, MSi  saebagai Ketua Umum dan Ust Muhammad Yusuf sebagai Sekretaris Umum MUI Kec Sukolilo Pereode 2022-2027.

Dalam sambutanya, Dr. Moh. Mukhrojin, MSi  menyampaikan, bahwa, tidak ada sehelai daun yang gugur melainkan atas izin Allah. Begitu pula terpilihnya juga pasti atas izin Allah. Ini amanah yang harus saya pikul untuk berkhidmat kepada bangsa. Ulama menjadi pewaris para Nabi, mengemban misi keummatan. Dr Mukhrojin, juga mengungkapkan akan bekerja dengan ikhlas, karena hanya dengan ridho Allah SWT semua berjalan baik.

Tiga Aspek

Pengasuh pesantren bismar Almustaqim ini, menjelaskan bahwa Visi MUI adalah menjadikan wilayah baldatun thayibatun warobun ghafur (wilayah yang aman damai penuh ampunan dan ridho dari Allah SWT) dan itu sudah Allah SWT jelaskan dalam Al Quran yaitu QS. Al- Quraisy: 1-4.

“Ada tiga aspek bagaimana membangun baldatun thayibatun wa robun ghofur. Pertama : Fal ya’ budu robbahadal bait (aspek religi/warganya suka ibadah). Kedua: Alladzi at amahum min ju’ (memberi makan kepada yang lapar/aspek ekonomi) dan ketiga :Wa’amanahum min khouf (aman dari takut atau aspek keamanan),” ungkapnya.

Menurut Dosen Agama Islam UNTAG Surabaya ini, untuk mewujudkan ketiga aspek tersebut perlu mengimplementasikan Sila Ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia dan Menjalankan Perintah Allah dalam QS Ali Imran: 103 yang artinya “Dan berpegang teguhlah kamu semua pada tali Agama Allah dan jangan bercerai berai.“

“Jika kita, semua ormas Islam Bersatu. Ada NU, Muhammadiyah, LDII dan Forum pimpinan Kecamatan serta dukungan semua Golongan, maka, tiga Aspek tersebut bisa kita jalanakan dan wilayah kita InsyaAllah dapat menjadi  Baldatun Thayibatun Warobun Ghofur (wilayah yang aman damai penuh ampunan dan Ridho dari Allah SWT.) ,” pungkasnya.

Muscam berakhir dengan doa bersama oleh Rais Syuriah MWC NU Kec Sukolilo KH. M. Warso Kholil, BA dan juga foto bersama. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry