PASURUAN | duta.co – Jalan-jalan di beberapa titik di wilayah Kabupaten Pasuruan rusak hingga mencapai puluhan kilometer, menyusul adanya pengerjaan proyek SPAM (Sistem Penyedia Air Minum) Umbulan dan proyek tol Gempol-Pasuruan (Gempas) dan Pasuruan-Probolinggo (Paspro). Sementara pihak pelaksana proyek strategis nasional itu, hanya melaksanakan kewajibannya yakni merecovery jalan yang digarapnya.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengatakan, kerusakan jalan terjadi sejak adanya proyek Umbulan dan tol. ”Pemkab Pasuruan telah menginventarisir kerusakan jalan itu, karena sering dijadikan jalur alternatif, imbas pengerjaan proyek strategis nasional,” ujarnya saat peresmian pembangunan Offtake Winongan di Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jumat (23/11/2018).
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian atas kerusakan. Total kerusakan jalan akibat proyek Umbulan maupun lainnya, mencapai 30 kilometer. Dari total kerusakan tersebut, rata-rata jalan rusak, baik skala ringan hingga berat, berkisar 20% di tiap-tiap ruas jalan, yang sebagian besar di wilayah Kecamatan Winongan dan Gondangwetan serta Rejoso.
Bupati yang akrab dipanggil Gus Irsyad ini menuturkan, hal yang menjadi persoalan adalah ternyata pihak pelaksana proyek Umbulan, menyatakan hanya berkewajiban merecovery jalan yang digali untuk ditanam pipa berdiameter 4 meter. “Tentunya kami akan lakukan langkah koordinasi dengan pihak terkait dan minta tambahan dana pada pemerintah pusat,” kata Gus Irsyad.
Diketahui, sejumlah jalan Kabupaten Pasuruan mengalami kerusakan. Hampir setiap hari lalu lalang truk proyek dengan tonase cukup besar melintasi di jalur utama hingga jalur alternatif. Kerusakan kian parah, setelah kendaraan umum terpaksa menumpuk di jalur alternatif, karena macet akibat proses pengerjaan proyek strategis nasional itu. (dul)
