SURABAYA | duta.co – Untuk pertama kalinya, Cagub Khofifah Indar Parawansa (KIP) mengunjungi kantor DPD Partai Demokrat Jatim di jalan Raya Kertajaya Surabaya pada Selasa (30/1) siang.

Kedatangan mantan menteri sosial ini disambut langsung ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo bersama seluruh jajaran pengurus harian partai berlambang segitiga Mercy.

Sebelum memulai acara, Khofifah bersama Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo menyicipi menu nasi pecel yang sudah dipersiapkan untuk makan siang. Dengan bungkus daun pisang, Khofifah mengambil nasi beserta lauk pauk sambil menawarkan kepada sejumlah awak media.

Di dampingi ketua tim pemenangan KIP-Emil, Roziqi, Martono dan Pakde Karwo, Cagub yang diusung koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, NasDem dan Hanura itu nampak menikmati sekali makan siang yang penuh kekeluargaan. Nyai Hj Machfudhoh yang datang belakang, juga langsung bergabung dalam satu meja.

Penasehat tim pemenangan KIP-Emil, Martono mengatakan bahwa acara ini memang tidak resmi karena hanya memenuhi permintaan tim pemenangan Khofifah-Emil untuk bertemu dengan Pakde Karwo secara pribadi dan jajaran Partai Demokrat Jatim.

“Pakde Karwo juga seorang Gubernur Jatim sehingga kegiatannya banyak dan hari ini baru bisa menemui Khofifah sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pencalonan Khofifah sebagai Cagub Jatim dari Partai Demokrat,” ujar Martono.

Sementara, Cagub Jatim Khofifah mengatakan bahwa, masa kampanye tinggal dua pekan lagi karena itu pihaknya wajib mengkondisikan seluruh energi yang dimiliki tim pemenangan termasuk dari partai-partai pengusung untuk mengarungi kampanye dengan sebaik-baiknya sehingga bisa memenangkan kontesi Pilgub Jatim mendatang.

“Saya harap tim kerja pemenangan jangan melakukan black campaign karena itu justru bisa menjadi Shadow Boxing,” ujar Ketua Umum PP Muslimat NU.

Dijelaskan Khofifah, masa kampanye dimulai pada 15 Februari mendatang. Sehari sebelumnya akan dilakukan kampanye damai bersama. Kemudian pada 13 Februari dilakukan pengambilan nomor urut pasangan calon dan pada 12 Februari KPU Jatim akan mengumumkan penetapan pasangan calon yang maju di Pilgub Jatim 2018.

“Berapapun nomornya  yang penting menang,  ya khan Pakde?  Lho kita juga sudah melaporkan bahwa sudah memenuhi syarat semua, sehingga kami yakin lolos dalam penetapan pasangan calon,” tegas Khofifah Indar Parawansa.

Ia berharap jika mendapatkan amanah memimpin Jatim bisa melanjutkan kepemimpinan Pakde Karwo. Karena itu pihaknya juga banyak mendapat masukan terkait mana saja peluang yang masih bisa digenjot dan mana yang tetap perlu dijaga untuk menjaga kontinuitas pembangunan di Jatim.

“Hasil navigasi program tersebut akhirnya kami putuskan dengan nama Nawa Bhakti Satya atau 9 program prioritas dalam membangun Jatim ke depan untuk kemuliaan masyarakat Jatim,” beber Khofifah.

Diakui Khofifah, banyak program yang dicita-citakan ternyata pondasinya sudah dirintis Pakde Karwo. Misalnya, ingin ada RS Jantung di Jatim, ini sudah disiapkan Pakde Karwo bahkan tinggal meresmikan tahun depan. Begitu juga keberdaan RS Kanker ternyata juga sudah dalam persiapan. Lalu RS Otak tapi di Jatim sudah mempunyai stroke center yang dikembangkan sedikit sudah bisa menjadi RS Otak.

Masih di tempat yang sama, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim menyatakan Bude Karwo titip salam tak bisa hadir karena menjaga suara PKK. “Akan lebih efektif kalau Bude menjaga suara PKK sebab dia ketua PKK Jatim, ” kelakar Soekarwo.

Pakde teraus terang, memuji Khofifah karena dinilai luar biasa. Hal itu nampak saat kasus gempa di Timika sehari sudah ada di lokasi memberikan bantuan penanganan. Padahal sebelumnya beliau mendampingi Pak Jokowi di Bangkalan.

Saat itu, Pakde ‘menyingkap’ banyak rahasia. “Istri saya tanya, bisa tidak disampaikan ke Ibu Khofifah  benar nggak jadi ke Jatim (maju Pilgub). Nah, baru hari ini saya bisa sampaikan langsung pesan istri saya. Terus terang, saya harus akui, Bu Khofifah itu lebih hebat dari saya, sehingga sangat tepat untuk menggantikan saya,” demikian Pakde Karwo membuka rahasia mengapa ia mendukung Khofifah.

Secara khusus, Pakde Karwo juga memberi masukan Nawa Bhakti Satya supaya menambah program  untuk Madura khususnya belanja Madrasah Diniyah (Madin) ditambah program vocasional untuk tingkat Ula dan Wustho supaya lulusan Madin memiliki kelebihan spiritual dan keterampilan.

“Kami juga memiliki program memberikan tunjangan 150 ribu perbulan kepada 2500 hafidz dan hafidzah supaya bisa mendoakan Jatim lebih baik,” ungkapnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry