Wanita Saudi menghadiri festival film pendek di sebuah pusat kebudayaan di Riyadh pada bulan Oktober. (FT/Nytimes)

RIYADH | duta.co – Untuk pertama kalinya setelah lebih dari 35 tahun, Arab Saudi membuka bioskop. Pembukaan ini disambut baik oleh pembuat film Arab, salah satunya Sultan Al-Bazie, Pimpinan Masyarakat Saudi untuk Budaya dan Seni.

“Kini kami akan berkembang lebih baik dengan pekerjaan yang lebih baik juga,” kata Sultan Al-Bazie seperti dilansir dalam Arab News.

Ia menuturkan bahwa budaya dan hiburan adalah pengalaman yang baik untuk keluarga. “Kami melakukan perjalanan ke Dubai dan Bahrain hanya untuk menonton film, sekarang kami akan memilikinya di Arab Saudi, Riyadh, Jeddah dan Dammam,” lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan produser dan pembuat film asal Saudi, Abdullah Qurashi yang merasa senang atas pembukaan bioskop tersebut.

“Ketika berita itu keluar, kami (para pembuat film, produser, sutradara dan aktor) saling memberi selamat dengan ‘mabrouks’ dan berciuman. Hal ini seperti hari raya!” ujarnya.

Sebelumnya, para pembuat film di Arab Saudi kesulitan menghadapi perbedaan dan skeptisisme (kecurigaan) dalam bisnis film mereka.

“Sekarang menjadi pasar yang sesungguhnya. Ini akan menjadi sesuaitu yang memiliki pengaruh besar bagi ekonomi dab ini sangat bagus. Sekarabg saya dapat dengan percaya diri mendatangi para investor dan berkata, ‘saya infin membuat film,’ dan ini terdengar sepwrti bisnis yang jelas dan bukan hanya sebuah mimpi,” lanjutnya.

Aktor dan sutradara Saudi Arabia berkata menilai keputusan itu adalah berita yang sangat bagus dan sesuai dengan Saudi 2030. Ia pun berharap Kementerian Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi mendukung baik pria maupun wanita dalam kesempatan untuk memproduksi film.

“Ini menjadi hal penting di mana pembuat film Arab Saudi akan mengambil film di luar negeri untuk memperluas cakrawala mereka dan menambah pengalaman mereka. Dukungan logistik dan finansial dari pemerintah menjadi sangat penting untuk perkembangan ranah ini,” lanjutnya.

Aktor Saudi Arabia, Khal d Yeslam mengatakan bahwa dengan adanya perubahan ini, tidak ada alasan lagi untuk bersaing dalam ranah yang lebih besar.

“Saya ingin mencoba berbagai peran yang menunjukan perjuangan manusia. Secara global, semua manusia berjuang dan ini bisa mematahkan stereotip Saudi dan membuat orang di seluruh dunia berhubungan dengan kita. Ini akan menjembatani kesenjangan,” lanjutnya.

Bioskop pertama di Arab Saudi ini akan hadir pada Maret 2018. Para ahli memprediksi bahwa pada tahun 2030 mendatang, akan ada lebih dari 300 bioskop di seluruh kerajaan Arab Saudi. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry