JAKARTA | duta.co –  Lembaga Dakwah PBNU bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan IPOT Syariah mengembangkan dakwah pasar modal berbasis syariah. Yakni sebuah program diperuntukkan para ustad dan dai untuk membeli saham secara syariah.

“Kita mendidik para ustad/dai untuk ikut andil dalam trading saham syariah yakni sebuah program beli saham,” ujar Sekretaris LD PBNU Dr Buchori Muslim kepada duta.co di Jakarta, Jumat (12/6/2017).

Dikatakannya, maksud dan tujuan program ini untuk membantu dan mengajak para dai untuk lebih kreatif terutama dalam memanajameni keuangan mereka.
“Jadi, ketika kita berdakwah tidak lagi memikirkan honor karena sudah memiliki income dari hasil saham,” ujarnya

Selain hukumnya sah dan mempunyai payung hukum seperti yang tertuang dalam fatwa DSN, juga ada syarat untuk mengikuti beli sahan di antaranya, para dai harus memiliki modal (uang), handphone Android dan jaringan dakwah.
“Bursa saham syariah lembaga resmi pasar saham di bawah BI dan OJK milik pemerintah,” ujarnya

Sedangkan para pemain bursa / investor saham yang dikelola BEI sebanyak hampir 1.000 triliun. Komposisinya 70 % milik asing.
“Bursa syariah sebuah terobosan membuka peluang bagi masyarakat kecil dengan slot 100 ribu bisa akses ikut main di bursa saham,” ungkapnya.

Sementara Dewan Syariah Nasional MUI KH. Makmur Amir mendorong peran aktif kabupaten pedesaan dapat memanfaatkan peluang investasi dengan modal relatif lebih terjangkau yang kedepanya sedikit demi sedikit dapat mengeser investasi asing.
“Terjadinya pemberdayaan ekonomi syariah serta meningkatnya kesejahteraan dan kemandirian ekonomi bangsa,” ujarnya.

Saatnya ekonomi warga nahdliyin bangkit dalam memperkokoh ekonomi nasional.
“Warga NU selain mempertahankan NKRI harga mati sudah mulai juga berfikir menjadi saham NKRI,” pungkasnya.  hud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry