JOMBANG | duta.co – Tantangan ke depan semakin kompleks. Guru tidak boleh berpangku tangan, harus banyak bergelut dengan literasi. Itulah pesan penting Mukani, guru SMAN 1 Jombang yang dinobatkan sebagai Guru Teladan Literasi tingkat Jawa Timur oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.
“Guru adalah teladan bagi siswa dan masyarakat. Lewat tulisan, kita bisa berbagi pengalaman dan inspirasi kepada lebih banyak orang. Literasi menjadi amat penting bagi komunitas guru,” jelas Mukani Rabu (4/12/24).
Dengan dedikasi dan kontribusinya, Mukani menjadi bukti nyata bahwa literasi adalah kekuatan untuk menciptakan perubahan. Ia tidak hanya membangun generasi cerdas di dalam kelas, tetapi juga membangun tradisi literasi yang mengakar di masyarakat.
Prestasi pria kelahiran Mlorah, Rejoso, Nganjuk sebagai Guru Teladan Literasi tingkat Jawa Timur ini menambah panjang daftar prestasinya dalam dunia literasi. Sebelumnya, ia telah meraih sejumlah penghargaan tingkat nasional dan kabupaten, di antaranya Juara 1 Nasional Penulis Esai Guru (2021), Juara 1 Nasional Penulis Artikel Jurnal Ilmiah (2012), dan Juara 1 Kabupaten Penulis Buku (2022).
Dedikasinya Diakui
Kasi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag Jombang, Syaiful Bahri, menyampaikan apresiasinya terhadap prestasi Mukani. “Tradisi membaca dan menulis, terutama menerbitkan buku, masih sangat langka di kalangan guru. Mukani adalah contoh nyata bagaimana guru bisa menjadi pelopor literasi,” ujarnya.
Menurut Syaiful, Mukani telah menunjukkan bahwa guru tidak hanya bertugas di ruang kelas, tetapi juga bisa memberikan kontribusi besar melalui karya tulis. “Saya berharap banyak guru di Jawa Timur bisa mengikuti jejak beliau, khususnya dalam mempublikasikan karya-karya yang bermakna,” tambahnya.
Karya yang Menginspirasi
Mukani mengaku hanya mengirimkan sebagian dari karyanya untuk seleksi penghargaan ini. “Saya hanya menyerahkan data 32 buku ber-ISBN dan 29 artikel jurnal terakreditasi Sinta. Itu pun karena waktu sudah sangat mepet,” ungkapnya.
Meski begitu, karya-karyanya berhasil mencuri perhatian juri. Mukani dikenal produktif, dengan lebih dari 167 artikel opini yang diterbitkan di media massa. Beberapa bukunya bahkan mendapat apresiasi dari profesor terkemuka, seperti Pergulatan Ideologis Pendidikan Islam oleh Prof. Masdar Hilmy, dan Nasionalisme Generasi Milenial oleh Prof. Ngainun Naim.
“Kok bisa seorang guru menghasilkan sebanyak itu?” ujar Mukani menirukan pertanyaan panitia yang terkesan dengan karyanya.
Produktif di tengah Kesibukan
Selain mengajar di SMAN 1 Jombang, Mukani juga aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi, di antaranya STIT UW Jombang dan STAI Darussalam Krempyang Nganjuk, Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Khoiriyah Hasyim Seblak Jombang, MASS Seblak Jombang, dan lembaga pendidikan lainnya. Meski jadwalnya padat, ia tetap meluangkan waktu untuk menulis.
“Bagi saya, kuncinya adalah komitmen dan target yang jelas. Setiap tahun saya menetapkan berapa buku, artikel jurnal, dan opini yang harus saya selesaikan,” katanya.
Mukani juga kerap berkolaborasi dengan penulis muda untuk menerbitkan buku. Baginya, kualitas tulisan menjadi prioritas utama. “Yang penting tulisannya bagus, penerbit pasti mau mengeluarkan dengan sistem royalti,” ujarnya.
Menggerakkan Literasi Jawa Timur
Tak hanya berkarya secara individu, Mukani juga aktif di Literacy Center (LC), sebuah unit yang fokus pada pengembangan literasi di LTN PWNU Jawa Timur. Sejak 2022, ia telah menggelar pelatihan kader literasi di 38 kabupaten/kota, melibatkan guru, dosen, santri, dan pemuda.
Pada periode kedua kepengurusan LTN PWNU Jawa Timur, ia memiliki harapan membudayakan literasi untuk semua kalangan, tidak hanya guru, dosen, santri, dan pemuda. Namun, semua kalangan untuk melek literasi. Apalagi beliau memiliki target pada tahun 2025.
“Tahun 2025, kami targetkan buku kumpulan karya peserta pelatihan bisa diterbitkan,” ungkapnya. (*)