Prof Iswanto (dua dari kanan) saat inagurasi Adjunct Professor FK Unair, Kamis (24/7/2025). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Prof Iswanto Sucandy, MD, FACS, dari University of Central Florida, Amerika Serikat dinobatkan sebagai Adjunct Professor, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, Kamis (24/7/2025).  Prof Iswanto, lulusan FK Unair itu dikenal sebagai ahli bedah robotik di Negeri Paman Sam.

Iswanto mengaku senang bisa kembali ke almamater dan membagikan ilmunya. Apalagi saat ini bedah robotik sedang menjadi tren di dunia termasuk di Indonesia. “Kebetulan saya punya ilmunya, saya bersedia membagikan ilmu itu. Transfer knowledge,” kata Prof Iswanto yang masuk FK Unair 1997 itu.

Diakuinya sebagai alumni FK Unair, dia merasa bertanggungjawab untuk ikut serta memajukan alumninya. “Salah satu cara untuk menaikkan rangking itu melalui kerjasama dengan kampus di luar negeri,” tambahnya.

Namun, kata Iswanto, semua itu bukan sekadar bedah robotik. Namun bagaimana nantinya dokter-dokter muda, tenaga ahli muda bisa mempelajari bidang ini dengan kursus pendek di negara maju bidang kedokteran seperti Amerika. “Indonesia butuh banget robotik untuk penanganan kanker dan sejenisnya,” ungkapnya.

Diakui Prof Iswanto, di Amerika, metta surgery atau robotic surgery itu sangat agresif. Karena itu cara untuk memberikan harapan hidup yang lebih baik berkali-kali lipat bagi penderita. “Di Indonesia harus seperti itu. Jangan ragu untuk melakukan operasi. Karena keraguan itu bukti kurangnya kompetensi dokter yang menangani. Maka saya akan dorong agar dokter Indonesia berkompetensi untuk agresif melakukan surgery,” jelasnya.

Karenanya Prof Iswanto mengaku sudah mulai kick off untuk program bedah robotik berkelanjutan di Indonesia. Karena bedah robotik ini bisa melakukan bedah yang sangat sulit dijangkau “Indonesia ini tidak kalah sebenarnya dengan negara lain, jadi tidak perlu ke luar negeri,” tukasnya.

Wakil Dekan 1 FK Unair, Prof Dr dr Achmad Chusnu Romdhoni kehadiran Iswanto ke FK Unair bukan hanya ahli di bidang bedah robotik. Tapi juga untuk memberikan motivasi dan semangat bagi mahasiswa FK Unair untuk terus meraih mimpi.

“Ini bisa menjadi katalis bagi dosen dan mahasiswa FK Unair untuk terus menjadi lebih baik dan menjadi meraih mimpi setinggi-tingginya,” jelasnya.

Iswanto akan setahun berada di FK Unair sebagai Andjunct Professor yang juga akan berkolaborasi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Mengingat penelitian internasional yang dilakukan Iswanto sudah ratusan katagori high index dan sitasi hingga  2 ribu lebih. ril/lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry