LOMBA : Para teknisi Indihome sedang merangkai jaringan kabel . Sebanyak 100 teknisi Indihome dari  area Jatim, Bali dan Nusa Tenggara mengasah skills dan kecepatan dengan ikut Lomba Indihome Frontliner Competition (IFC) di Learning Event Area Telkom Jl.Gayungan PTT Surabaya. (duta.co/dok)

SURABAYA| duta.co – Telkom Regional 5 Jatim Bali Nusra berkomitmen memberikan layanan lebih baik terhadap pelanggan serta memberikan pengalaman terbaik kepada para pelanggannya. Untuk itu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk terus menerus meningkatkan skill dan mengasah kompetensi teknisinya. Salah satunya melalui ajang Indihome Frontliner Competition (IFC) 2018.
Selama dua hari, sebanyak 100 lebih teknisi Indihome berasal dari  area Jatim, Bali dan Nusa Tenggara mengasah skills dan kecepatan dengan ikut Lomba Indihome Frontliner Competition (IFC) bertempat di Learning Event Area Telkom Jl.Gayungan PTT Surabaya. Tahun ini, pelaksanaan IFC memasuki tahun ketiga.
“IFC ini punya kontribusi besar dalam meningkatkan skills teknisi, baik untuk penanganan gangguan maupun instalasi pasang baru” ungkap Executive Vice President Telkom Regional 5 Jatim, Bali, Nusra Suparwiyanto.
Tercatat dalam setahun terakhir, kecepatan teknisi dalam penanganan gangguan meningkat 40% dengan indikasi peningkatan produktivitas teknisi. Demikian juga di sisi kecepatan  instalasi yang meningkat 20%.
Suparwiyanto menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses pergantian atau migrasi jaringan tembaga ke fiber optik yang dilakukan secara bertahap di berbagai kawasan di seluruh Indonesia, termasuk di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Dengan jenis jaringan yang berbeda, tentu akan membutuhkan skills yang khusus, skills yang lebih tinggi sehingga kami terus menerus upayakan peningkatan skill mereka. Ujungnya, demi memberikan customer experience terbaik bagi pelanggan,” ujarnya.
Dari sisi ekspektasi pelanggan, dulu dengan kabel tembaga, pelanggan hanya bisa menikmati layanan single product, seperti halnya voice dan internet dengan kecepatan maksimal mungkin hanya sampai 3 Mbps.
“Dengan layanan single product tersebut, ekspektasi pelanggan dalam menggunakan internet dengan kecepatan hanya sampai 3 Mbps itu masih sangat terbatas. Beda dengan yang sudah menggunakan fiber optik dengan bandwidth atau kecepatan sampai ratusan Mbps,” tambahnya.
Ketika menggunakan internet dengan kecepatan sampai ratusan Mbps, kemungkinan pelanggan akan bisa menggunakan berbagai macam perangkat atau device disitu, dan ini butuh ketrampilan yang tinggi dari teknisi.
“Untuk segmen consumer misalnya, dengan makin banyaknya permintaan terhadap Indihome, dituntut ketrampilan teknisi dan kecepatan mereka dalam melakukan pasang baru. Makin cepat terpasang, instalasinya pun bagus, pelanggan makin cepat bisa menikmati layanannya. Angka gangguan pun menjadi turun,” pungkas Suparwiyanto.
Peserta terbaik juara I, II dan III dari 5 bidang (Assurance, Jointing, Provisioning, Code of Conduct dan Cerdas Cermas) akan dikarantina dan mendapatkan pembekalan untuk mengikuti ajang IFC tingkat Nasional, Juli mendatang di Geger Kalong, Bandung.(imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry