
BOYOLALI | duta.co — Adem dan kompak! Itulah suasana pembukaan Kongres XIII Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) yang berlangsung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu 21 Desember 2024.
Acara pembukaan ini juga dihadiri Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani, dzurriyah Syekh Abdul Qodir al-Jailani. Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), jajaran PBNU, PWNU dan PCNU, 86 mursyid serta 1.700 yang hadir dalam Kongres XIII.
“Hadir dalam acara ini 99% Idaroh Wustho dan Idaroh Syu’biyyah. Ini sudah melebihi kuorum, 50% plus satu. Jadi tidak perlu ada pertanyaan (soal keabsahan) apalagi kongres ini yang menyelenggarakan PBNU,” tegas KH Prof Dr Ali Masykur Musa, Ketua Organizing Committee dalam sambutan pembukaan Kongres XIII.
Diakui oleh KH Ali Masykur Musa bahwa dirinya sempat deg degan mendapat amanah ini. Di samping waktunya cuma 2 minggu, juga tidak sedikit peserta Kongres yang harus dikoordinasi.

“Saya diberi waktu 2 minggu. Saya matur ke Mursyid saya dan keluarga saya, karena harus mengkondisikan 1.700 peserta yang hadir di forum ini. Karena itu, kalau ada kekurangan mohon maaf,” tegasnya.
Dia juga berterimakasih kepada keluarga besar Kodam IV/Diponegoro, yang telah menyumbang paduan suaranya. Juga kepada PCNU Solo Raya.
“Terimakasih PCNU Solo Raya yang telah menyumbang 3 ribu nasi bangkus, bakso ribuan mangkok. Sehingga acara ini guyub, rukun. NU hadir dan menjadikan JATMAN milik kita bersama. JATMAN dalam pangkuan PBNU sesuai dengan tema kita, JATMAN kembali ke khittahnya,” tegas Prof Ali.
Tak kalah menarik mencermati tema kongres XIII. Adalah “Kembali ke Khittah JATMAN dalam Membimbing Umat dan Memperkokoh Akhlaq Mulia sebagai Landasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Menuju Indonesia Maju.”.(*)