Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat Haul Gus Dur di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. (Duta.co/IST)

SURABAYA | duta.co – Viral lagi, video testimoni Khofifah Indah Parawansa tentang kewalian KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kembali menyebar. Video itu diberi titel, Khofifah (Mensos) Vs Gus Ipul; Dua Testimoni Kewalian Gus Dur.

“Di sini rakyat Jawa Timur bisa menyimak kecerdasan Khofifah,” demikian pesan pengirim video yang terekam duta.co, Sabtu (27/1/2018).

Video ini sudah ditonton 60 ribu orang, disukai 290 pemirsa. Hanya 53 orang yang kurang berkenan, barangkali mereka ini berasal dari kelompok anti-wali.

Khofifah memberikan ucapan hormat begitu lengkap. Kepada Ibu Hj Shinta Nuriyah, juga putri-putri Gus Dur, semua disebut satu persatu, juga menantu dan acak cucu. Ada Imam Besar Masjid Istiqlal, ada juga KH A Mustofa Bisri, Panglima TNI (saat itu) Jenderal Gatot Nurmantyo, ada Prof Mahfud MD.

Yang menarik, ada juga Gus Ipul. Gaya Khofifah yang lugas membuat hadirin terkesima. “Aduh mohon maaf Pak Mahfud, mungkin tidak semua bisa saya sebut, tetapi saya harus sebut, ada Gus Ipul di sini,” demikian penghormatan Khofifah disambut tepuk tangan luar biasa dari puluhan ribu hadirin.

Khofifah menyebut ada sesuatu yang sensitif. Sudah kedelapan kali ia hadir dalam acara Haul Gus Dur di tempat ini (Istiqlal). Setahun sebelumnya, ia mendapat amanah dari Ibu Shinta, agar menyampaikan testimoni tentang Gus Dur. Khofifah yakin, bahwa, di antara kita sudah punya banyak bukti tentang kewalian Gus Dur.

Tetapi, satu kisah ini sungguh luar biasa. “Ketika pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie ditolak, dan itu sudah jam 12 malam, maka, setengah jam berikutnya Gus Dur menelepon saya, karena saya sekretaris fraksi MPR RI. Beliau dawuh, ‘Mbak Khofifah, saya, nyalon presiden’,” demikian Khofifah mengutip pembicaraan Gus Dur.

Saat itu juga, “Saya langsung telepon Mbak Yenny (Putri Gus Dur red.). Mbak Yenny, pendaftaran calon presiden jam tujuh pagi besok sudah ditutup. Padahal, saat itu sudah jam setengah satu dini hari,” jelasnya.

Mbak Yenny kemudian menjawab: “Mbak Khofifah, yang ngurus mestinya kan Ketua Umum dan Sekjen PKB,” ujarnya.

Saat itu juga Khofifah diskusi dengan Mbak Yenny untuk mencari cari solusi. ”Akhirnya waktu itu saya telepon juga almaghfurlah Mas Fajrul Falah. Setengah satu dini hari itu, kita harus menyiapkan surat antara lain, surat yang menyatakan Gus Dur berkelakuan baik. Meskinya SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian red.) itu dikeluarkan oleh Polres Jakarta Selatan, tapi siapa yang bisa mengetuk pintu Kapolres Jakarta Selatan saat itu,” jelasnya.

Kedua, butuh surat dari Pengadilan Negeri (PN), karena harus ada surat yang menerangkan Gus Dur tidak sedang dipidana. Ketiga, surat dari PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) bahwa Gus Dur tidak sedang pailit (bangkrut).

Uniknya, seluruh persyaratan itu ditandatangan sendiri oleh Gus Dur. “Saya, Abdurrahman Wahid, alamat Ciganjur, menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya berkelakuan baik. Kedua, Saya, Abdurrahman Wahid, alamat Ciganjur menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya tidak sedang dipidana. Ketiga, saya, Abdurrahman Wahid, alamat Ciganjur menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya tidak sedang pailit. Semua diteken sendiri,” kata Khofifah heran.

Jam enam pagi, surat itu dibawa ke Ketua Fraksi PKB, Almaghfurlah KH Yusuf Muhammad. Saat itu bersama Arifin Djunaidi, hanya berdua Khofifah kemudian mendaftarkan Gus Dur sebagai calon presiden di Gedung KK-1. “Hanya berdua, tidak berombongan seperti mendaftar gubernur atau bupati,” kata Khofifah yang saat itu sempat ditanya seseorang tentang keseriusan Gus Dur. Karena kalau tidak, orang ini akan maju menjadi calon presiden.

Jam 10 sidang umum MPR dibuka Amien Rais. Setlah membuka sidang, Amien menyampaikan calon presiden ada tiga. Pertama KH Abdurrahman Wahid, kedua Megawati Soekarnoputri, ketiga Yusril Ihza Mahendra. Akhirnya Pak Yusril mundur.

“Saat itu Sekjen MPR diminta verifikasi data-data calon presiden. Coba, bayangkan, kalau hari itu ada orang yang sport jatung di dunia, ya orang yang sekarang berdiri di sini,” katanya disambut tawan hadirin.

“Karena saya tahu, semua surat-surat itu ditandatangani sendiri oleh Gus Dur. Setelah sidang diskors 30 menit, kemudian dibuka kembali. Nah, ketika mau diumumkan, saya benar-benar dremimil (baca apa saja.red) semoga diloloskan oleh Allah swt. Akhirnya, Subhanallah, ternyata Sekjen MPR menyatakan persyaratan KH Abdurahman Wahid seluruhnya lengkap, Alhamdulillah,” jelas Khofifah disambut ger pengunjung. Itulah kewalian Gus Dur di detik-detik pemilihan presiden. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry