Lelaki yang viral lewat video pendek. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Viral! Video pendek berdurasi 01:37 menit itu menyasar banyak grup WA, Senin (24/12/2018). Isinya siap mencari Abu Janda di mana pun berada. Ini lantaran Abu Janda tidak pernah tersentuh hukum, meski sudah berkali-kali dilaporkan polisi.

“Saya sebagai seorang muslim miris mendengar provokasinya si Abu Janda yang kurang ajar sama orang Aceh. Dia memprovokasi orang Aceh agar tidak memilih Pak Prabowo dan memilih Pak Jokowi. Karena kalau memilih Pak Prabowo dituduh radikal anti NKRI, anti Pancasila,” jelas lelaki berkopiah hitam itu.

Menurut Abu Janda, lanjut lelaki berbaju abu-abu itu, hanya memilih Jokowi-lah caranya untuk merebut NKRI. “Hee.. Abu Jahal, Abu Bangsat! Kamu keturunan apa? Keturunan PKI? Bangsat kamu. Tidak ada orang Aceh yang anti NKRI, tidak ada pendukung Prabowo yang anti Pancasila, tidak ada pendukung Prabowo yang radikal. Kamu yang provokator, kamu pemecah belah anak bangsa,” katanya.

“Kami sebagai ulama tidak biasa kasar, tetapi saat ini tidak bisa ditolerir. Abu Jahal, kamu bangsat, kamu…. Kamu akan kami cari, di mana pun kamu beradar, di Jawa atau luar Jawa.  Kalau kamu merasa aman di rezim ini, berapa kali kamu kami laporkan, tak pernah ditangkap. Tapi siap-siap kamu, kami akan mengirim orang-orang untuk mencari kamu,” tegasnya.

Provokatif Harus Dihentikan

Pegiat Media Sosial yang punya nama asli Pemadi Arya dengan samaran Abu Janda Al Boliwudi itu, saat diberi kesempatan berbicara di panggung Perayaan Natal Lintas Agama yang digelar Persekutuan Doa (PD) Oikumene Kasih di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa (11/12) malam juga bicara hal yang sama.

Menurutnya, Pilpres 2019 bukan lagi masalah politik! Bukan lagi soal pertarungan antara Jokowi-Ma’ruf Amin versus Prabowo-Sandi. Tapi masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berhadapan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).

Abu Janda yang menyebut dirinya sebagai anggota Banser mengaku mendapat tambahan tugas sebagai “Cebong” — sebutan untuk pendukung Jokowi di Pilpres 2019. “Karena masuk Tahun Politik, saya dapat tambahan sebagai Cebong,” akunya.

Menurutnya, Pilpres 2019 bukan masalah nomor satu, nomor dua lagi, tapi masalah NKRI berhadapan dengan HTI. NKRI berhadapan dengan FPI. “Kenapa? Karena dua Ormas intoleran itu ada di belakang salah satu calon yang tidak perlu saya sebut mereknya,” tegasnya.

Ketua Barisan Kiai dan Santri Nasional (BKSN), H Agus Solachul A’am Wahib  mengaku heran dengan kampanye Abu Janda yang provokatif dan jauh dari nalar.

“Ini sebuah kebodohan. Rakyat ditakut-takuti dengan HTI dan FPI, ini sama dengan melupakan problem serius bangsa. Apalagi merasa paling NKRI, diketawai orang,” jelasnya.

Menurut pengamatan Gus A’am Wahib, apa yang disampaikan Abu Janda, itu seperti sebuah proyek. Proyek untuk mengadu domba umat Islam. “Sebaiknya jangan terpancing. Ini memang berbahaya, provokatif,” jelasnya. (zal)