PAPARAN EKONOMI: Menteri Luhut memberikan paparan kepada Himpunan Pengusaha Nahdliyin, di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Jalan M Kahfi II, Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2017). (ist)

JAKARTA | duta.co – Nahdlatul Utama dengan warga berjumlah 90 juta orang di seluruh Indonesia diharapkan membantu upaya pemerataan ekonomi di negara ini. Apalagi kondisi perekonomian dunia masih tidak pasti dalam sepuluh tahun terakhir.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhur Binsar Panjaitan, dalam paparan di depan para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin, di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Jalan M Kahfi II, Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2017).

“Sebenarnya, ekonomi dunia selama 10 tahun terakhir ini tidak terlalu baik, banyak gonjang ganjingnya. Dan ini baru kali ini, ada masalah ekonomi dunia seperti ini,” katanya.

Hal ini ditambah lagi oleh masalah kondisi keamanan seperti di Timur Tengah yang sampai saat ini masih juga belum stabil. Ini turut menambah ketidakpastian

“Sudah hampir 6 tahun pertikaian di sana dan sudah berapa ratus ribu yang meninggal, jutaan yang eksodus dan akhirnya sampai sekarang enggak tahu mau kapan habisnya. Ini masalah yang terjadi. Dan kita berharap itu tidak ada di kita,” tutur dia.

Untuk itu, Luhut berharap, kejadian seperti ini tak terjadi di Indonesia, karena dianggap mampu mensejahterakan bangsanya sendiri, terutama dengan sumber daya yang melimpah, termasuk kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) yang jumlahnya mencapai 90 juta orang di seluruh Indonesia. NU diharapkan mampu ikut bekerja sama melakukan upaya pemerataan yang kini tengah dilakukan oleh pemerintah.

“Oleh karena itu, peran dari NU karena warganya banyak yang di daerah, itu harus didorong. Ada peran pedagang juga, apa yang bisa dimainkan di sektor-sektor seperti pertanian, perikanan. Nanti kita coba gain itu jadi suatu peluang yang bagus,” tandasnya. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry