JAKARTA | duta.co – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Habib Salim Segaf Aljufri memberikan amanat dalam Apel Siaga Penanggulangan Bencana Relawan PKS, Kamis sore (16/12/2021).
Pada kesempatan tersebut Dr Habib Salim menanyakan kesiapan relawan dalam misi membantu Pemerintah menanggulangi bencana. “Masyarakat merasakan dan menyaksikan sendiri kesiapan Pemerintah pusat maupun daerah, masih melihat ketimpangan di sana-sini, belum maksimal menghadapi bencana,” jelasnya.
“Oleh karena itu kita sebagai warga dari bangsa ini, harus bangkit bersama pemerintah untuk memberikan yang terbaik kepada mereka yang terkena bencana. Saudara-saudara siap mewujudkannya?” tanya Habib Salim yang disambut dengan jawaban siap dari para relawan.
Ia menyatakan kebanggaannya kepada para relawan yang hadir dalam Apel tersebut. “Hari ini saya melihat dan merasa bangga dengan hadirnya saudara-saudara di tempat ini. Saya yakin kita hadir di tempat ini dan pada sore ini salah satunya adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana di negeri tercinta ini,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan kesiapsiagaan yang dilakukan merupakan wujud komitmen sebagai seorang muslim. “Ini suatu keniscayaan dan inilah wujud komitmen kita sebagai seorang muslim sekaligus warga negara Indonesia yang wajib membela dan melindungi masyarakat,” tuturnya.
Dalam amanatnya, Habib Salim juga memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para Relawan PKS yang gugur di masa pandemi. “Saya ingin memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para relawan PKS yang gugur di masa pandemi sebagai pahlawan kemanusiaan. Semoga amal perjuangan mereka diridai Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” kata Salim.
Berikut adalah pahlawan kemanusiaan relawan PKS yang gugur di masa pandemi:
- Mardianto (Kabupaten Bogor)
2. M. Idris (Kota Bekasi)
3. Sugito Pawiro Putro (Jakarta Timur)
4. Sutisna (Kota Bandung)
5. Babam Gandafi (Kabupaten Bogor)
6. Hermansyah (Jakarta Timur)
7. Rohmat Yusuf (Kota Depok)
8. Totong Taufik (Kota Depok)
9. M. Febriawan (Jakarta Selatan) (*)
