SURABAYA | duta.co – Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kota Surabaya disambati Pedagang Kaki Lima (PKL) se Kota Surabaya.
Para kordinator Paguyuban PKL berjualan keliling dengan mengelar bazar dan pasar malam di sekitar wilayah Surabaya mengadu pada Samsuri Ketua DPC. PBB Kota surabaya.
Sebanyak 1000 orang yang e-KTP Surabaya yang berprofesi sebagai PKL dalam paguyupan ini mengaku selama setahun mereka berjuang untuk dapat izin kembali agar dapat mengelar kegiatan pasar malam. karena dari sinilah satu satunya tempat mereka mencari nafkah.
“Selama setahun lebih kami tidak bekerja Cak.” kata Wahyu, Kordinator PKL Surabaya tengah.
Dimasa pandemi ini tidak ada solusi bagi kami untuk bisa berjualan kembali. Pagguyuban bersedia tetap mentaati aturan protokol kesehatan. Dan bersedia menyediakan lapak vaksin Covid-19. “Jika Pemkot Surabaya mau buka lapak untuk vaksin bagi peserta dan pengunjung pasar malam, ” kata Rofik, pedagang asal Kelurahan Sawunggaling, Wonokoromo.
Surin mengatakan ke depan berharap
Pemkot Surabaya wajib membina PKL dan bentuk permodalan
Fasilitas tempat berjualan. Juga pelatihan meningkatkan ketrampilan. Selain latihan managemen pemasaran baik jualan lewat online dan of line.
Surin mengingatkan
Dalam pembinaan PKL tidak indentik dengan membinasakan. Penertipan PKL bukan berarti dengan penggusuran.
Ttapi Pemkot Surabaya bisa memberi ruang dan waktu kepada PKL untuk berjualan.
“Ada pepatah ada gula ada semut disitulah PKL tumbuh ditengah masyarakat yg membutuhkan,” ujarnya.
Surin berjanji permasalahan ini bisa disampaikan ke Pemerintah Kota.
“Warga Surabaya sudah susah selama setahun ini. jadi harus ada solusi.” tegasnya. gal