SEMARANG | duta.co – Menjadi santri pada umumnya harus siap membimbing masyarakat, Pondok Pesantren Durrotu Aswaja (PPDA) Banaran Gunungpati Kota Semarang dalam Amal Bakti Santri (Abas) angkatan kedua menekankan adanya mini research.

K Agus Romadhon, pengasuh PPDA saat ditemui mengungkapkan perlunya mini reseach. “Abas angkatan kedua sebagai KKN ala santri ini bukan hanya sekedar belajar berinteraksi yang manfaat bagi masyarakat, namun juga melakukan rihlah ilmiyyah atau mini research,” kata Kiai Agus, Jumat (3/8/2018).

“Hasil mini reseach ini akan menjadi rekomendasi tersendiri bagi Abas angkatan ketiga. Selain itu, sebagai bekal pengalaman sebelum terjun ke masyarakat harus mengerti hal-hal yang dibutuhkan dan bisa dikembangkan di masyarakat setempat,” imbuhnya menerangkan.

Kegiatan yang ditujukan untuk menjaga akidah masyarakat ini lebih lama dari tahun sebelumnya. “Kalau periode kemarin hanya 21 hari di tiga lokasi, tetapi sekarang bertambah menjadi tujuh lokasi selama sebulan penuh,” tutur Kiai muda yang kini berposisi sebagai sekretaris RMI NU Kota Semarang.

Ketua panitia, Muhammad Reza Maulana (22) mengatakan, ada beberapa tempat yang menjadi tujuan kegiatan Abas angkatan kedua ini, yakni Masjid Al Mukaromah dan Masjid Al Hidayah yang berada di Kelurahan Ngijo, Gunungpati. Selanjutnya Masjid An Nur, Masjid Nurul Huda, Mushalla Al Muttaqin dan Mushalla di Perumahan Sekargading. Semuanya bertempat di Kelurahan Kalisegoro, Gunungpati. Selanjutnya Masjid Ayodyah, Perumahan Ayodyah, Kelurahan Sekaran, Gunungpati.

Rayakan HUT RI dan Idul Qurban

Santri yang melaksanakan program Abas angkatan kedua berjumlah lebih dari 70 santri dan terbagi sesuai dengan mekanisme yang telah diatur oleh panitia, “Setiap kelompok terdiri dari 14 santri. Semuanya memiliki tugas masing masing,” paparnya.

Secara umum, sejumlah program kerja telah disiapkan antara lain, Salat Maktubah (salat lima waktu) berjamaah, mengajar Al quran, latihan bilal, khotbah, mengajar taman pendidikan Alquran (TPQ) dan rebana.

Progam kerja lainnya seperti, mengajar Madrasah Diniyah (Madin), memberikan kultum, pembacaan tahlil, manakib, mujahadah, pembacaan Al Barjanzi, serta ikut serta memeriahkan hari ulang tahun (HUT) RI ke 73, dan Salat Idul Adha. Pengaruh budaya akademik memberikan polesan tersendiri dengan mini reseach yang disusun oleh masing-masing kelompok sehingga poin rekomendasi yang diusulkan menjadi peta dakwah Abas angkatan selanjutnya.

“Kami berharap semua akan berjalan lancar tanpa ada halangan apa pun,” harap Reza yang juga mahasiswa Jurusan Ilmu Politik, Unnes itu. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry