Anggota Komisi X DPR RI Arzetti Bilbina memberikan kenang- kenangan untuk Kepala Biro Perencanaan Badan Ekonomi Kreatif, Rekotomo di sela acara Workshop Pengembangan Kedai Kopi di Surabaya, Kamis (10/5). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Nongkrong sambil minum kopi sudah menjadi gaya hidup tua dan muda, kalangan atas hingga bawah. Kedai kopi pun bertebaran mulai dari kelas warung hingga kelas kafe berbintang.

Tapi sayangnya hal itu justru tidak membawa nama kopi Indonesia lebih dikenal padahal Indonesia adalah penghasil kopi keempat terbesar di dunia.

Karena itu pemilik warung kopi di Surabaya dikumpulkan untum belakar meracik kopi agar tidak hanya menjual kopi sasetan.

Diinisiasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan anggota DPR RI, Arzetti Bilbina, puluhan pemilik warung kopi di Surabaya belajar mengenal jenis-jenis kopi secara lebih spesifik dan mendalam.

Seorang barista bertaraf internasional bernama Aldiansyah didatangkan ke Kedai 27 Jalan Kayun  Kamis (10/5). Aldi pun memberikan sedikit pengetahuan dasar tentabg kopi bagi para pelaku UMKM itu.

“Yang penting diketahui itu jenis kopinya. Karena sebelum menyajikannya kepada konsumen, penjual harus tahu dulu kopi apa yang disajikan,” ujar Aldi saat Workshop Pengembangan Usaha Kedai Kopi.

Dikatakan Aldi, untuk membedakan robusta dan arabika cukup mudah. Ketika kopi masih berupa biji, membedakannya cukup gampang.

“Cukup dilihat garis tengahnya. Kalau robusta itu garis tengahnya lurus, sedangkan Arabika itu garus tengahnya tidak beraturan, bisa berbentuk S, Z bahkan zigzag,” jelasnya.

Selain itu, kopi robusta, bentuk bijinya lebih bulat sementara Arabika bentuknya lebih lonjong.

“itu hal dasar yang perlu kita ketahui. Sehingga, kalau konsumen tanya, kita bisa tahu. Karena dasar membuat kedai kopi itu pengetahuan tentang kopi,” jelasnya.

Tidak hanya Aldi, di ajang itu juga didatangkan Mayang Gita Kusuma yang juga seorang barista dan Ade Irzal pemilik dari Prodigy Coffee & Academy.

Kepala Biro Perencanaan Badan Ekonomi Kreatif, Rekotomo yang juga hadir dalam acara itu mengatakan Bekraf melihat kopi adalah komoditi yang harus bisa berkembang pesat.

“Kita ingin memberikan edukasi kepada para pemilik warung kopi bagaimana mengelola usahanya dengan baik. Sehingga usaha ini benar-benar bisa mengangkat nama kopi Indonesia,” jelasnya.

Diakuinya, walau arung kopi sudah bertebaran dan budaya ngopi sudah memasyarakat, kenyataannya konsumsi kopi di Indonesia hanya 1,2 kilogram perkapita pertahun. Sedangkan di Amerika konsumsi sudah mencapai tiga hingga empat kali lipatnya.

Dalam hal ini, Rekotomo memberikan lima hal untuk mengelola usaha warung kopi dengan baik. Pertama adalah target konsumennya.

Ini penting agar jangan sampai salah sasaran sehingga warung kopi tidak dikunjungi konsumen.

Kedua adala konsep warungnya seperti apa. Serta ketiga adalah cermat memilih lokasi usaha.

Karena lokasi ini juga menentukan konsumen akan datang atau tidak. Yang keempat adalah cermat memilih bahan baku yang berkualitas.

Jangan hanya menyediakan kopi instan. Sedangkan yang kelima adalah mempersiapkan modal serta memanfaatkan modal tersebut dengan efektif efisien.

“Kami berharap kopi menjadi cahaya bagi seluruh masyarakat Indonesia mulai dari kota hingga desa.,” tandasnya.

Anggota Komisi X DPR RI Arzetti Bilbina ditemani salahs eorang barista dari Jakarta saat mempraktikkan cara meracik kopi yang benar di sela acara Workshop Pengembangan Kedai Kopi di Surabaya, Kamis (10/5). DUTA/endang

Anggota Komisi X DPR RI, Arzetti Bilbina mengatakan kegiatan semcam ini memang perlu untuk terus ditingkatkan.

Bagaimana saat ini warung kopi yang sudah merambah semua kalangan bisa menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

Arzetti mendorong  dorong Bekraf untuk tidak hanya menyasar masyarakat di kota tapi hingga ke pelosok desa.

“”Dengan acara ini diharapkan pemilik warung kopi bisa menjual produk berkualitas dengan harga murah. Mereka bisa belajar membuat kopi yang enak dari barista internasional tapi menjualnya dengan harga murah,” tutur mantan model ini. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry