SURABAYA | duta.co – Jepang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat handal di bidang teknologi. Tapi, Jepang sangat kekurangan tenaga perawat.
Khususnya yang mau bekerja di panti-panti jompo. Karena sampai saat ini banyak yang berusia lanjut karena kualitas hidup yang sangat baik.
Karena itu, kondisi ini menjadi peluang yang cukup bagus bagi penghasil perawat terbesar seperti Indonesia.
“Ini menjadi peluang yang bagus bagi yang ini bekerja di luar neheri khususnya di Jepang,” ujar Sheny Fitriani dari Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jakarta.
Sheny yang berbicara dalam seminar yang digelar Fakultas Sastra Universitas Dr. Soetomo (FS Unitomo) bersama Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) Akarui Mirai Surabaya, Jumat (4/5) memberikan wawasan peluang kerja di Jepang.
Dalam paparannya, Sheny mengatakan pemerintah Indonesia telah melakukan program Government to Government (G to G).
“Saat ini, jangan takut jika ingin bekerja di luar negeri, lembaga kami akan menjamin keselamatan tenaga kerja Indonesia yang di luar negeri,” ujarnya.
Bertempat di Auditorium Ki Moh Saleh, Wakil Rektor II Unitomo bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Keuangan, Slamet Riyadi mengapresiasi kegiatan ini.
“Karena mampu memberikan wawasan pada peserta yang hadir akan peluang kerja di luar negeri”, ungkapnya saat memberikan sambutan.
Ditemui di sela kegiatan, Dekan FS, Cicilia Tantri mengharapkan peserta yang hadir ada yang berminat untuk berkerja di Jepang.
FS Unitomo dikatakannya, telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi yang menginginkan bekerja atau magang di Jepang.
“Melalui kerjasama kami dengan LKP Akarui Mirai Surabaya akan lebih memantabkan kemampuan bahasa Jepang, hal ini menjadi poin khusus bagi yang akan bekerja di Jepang,” pungkasnya. end
