GANDENG KAMPUS : Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, Ir. Lolly Martina Martief, MT (kiri) bersama komunitas SDA di sela acara Wirakarya Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air di Grha ITS, Rabu (2/5). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Direktorat Bina Operasional dan Pemeliharaan  Sumber Daya Air (OP SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  menjalin kerjasama dengan 10 kampus di Indonesia.

Penandatanganan kerjasama itu dilakukan, Rabu (2/5) di Grha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kerjasama ini tindak lanjut dari kerjasama sebelumnya yang dilakukan pada 2015 lalu.

“Kalau tahun ini sepuluh kampus, 2016 lalu sebanyak 25 kampus. Jadi total ada 25 kampus,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, Ir. Lolly Martina Martief, MT di sela acara Wirakarya Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air di Grha ITS, Rabu (2/5).

Dengan kerjasama ini diharapkan nantinya ada pemberian sharing knowledge (berbagi ilmu pengetahuan) yang dimiliki perguruan tinggi kepada masyarakat.

“Perguruan tinggi itu ada banyak inovasi-inovasi, ini yang kami harapkan dibagikan kepada masyarakat luas,” ujar Lolly.

Karena dikatakan Lolly untuk mengatasi masalah OP SDA ini tidak bisa pemerintah sendiri yang menangani, melainkan harus banyak pihak.

Baik itu pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah daerah, komunitas terutama perguruan tinggi. “Peran perguruan tinggi sangat-sangat penting,” tandasnya.

Diakui Lolly, untuk bisa melakukan OP SDA dengan baik memang dibutuhkan teknologi-teknologi baru yang tepat guna. “Lagi-lagi di sinilah pentingnya peran kampus. Karena inovasi dan penelitian itu tempatnya di kampus,” tukasnya.

Selain itu, peran kampus adalah memberikan tambahan ilmu bagi petugas-petugas OP SDA khususnya yang bertugas di irigasi. Biasanya, kata Lolly, petugas di sana adalah masyarakat setempat secara turun temurun.

“Generasi-generasi baru perlu untuk diberi pengetahuan yang baru, terutama dengan teknologi-teknologi baru dari perguruan tinggi,” jelasnya.

Kepala Sub Direktorat OP Irigasi dan Rawa, Direktorat Bina OP Dirjen Sumber Daya Air, KemenPUPR, Arief Rachman menambahkan Wirakarya Nasional OP SDA ini bertujuan untuk menggugah kepedulian semua pihak.

“Baik itu pemangku kebijakan, masyarakat untuk menjaga sumber daya air,” ujarnya.

Selama ini diakuinya, banyak pihak yang hanya membangun sumber daya air tanpa melakukan perawatan lebih lanjut. Sehingga sumber daya air yang ada menjadi rusak.

Dikatakannya, ada sekitar 40 persen dari sumber air yang ada itu, sudah mengalami kerusakan.

“Rusak itu karena selalu timbul masalah ini kewenangannya siapa, pemerintah provinsi atau kabupaten. Ini kita gugak kembali agar pemda bersama-sama menjaganya,” kata Arief.

Sampai saat ini luar irigasi di Indonesia mencapai 7,2 juta hektar. Yang menjadi tanggung jawab pemerintah hanya 2,3 juta hektar. Sisanya adalah tanggung jawab pemerintah provinsi dan kabupaten.

“Karenanya kita undang semua pemangku kepentingan di Grha ITS ini agar semuanya lebih peduli,” tukas Arief yang menjadi Ketua Panitia Wirakarya Nasional ini.

Sementara itu, Asisten 2 Bidang Perekonomian Pemprov Jawa Timur, Fattah Yasin mengatakan sumber daya air di Jatim cukup mengkhawatirkan.

Karena Jatim berada di daerah hilir. Namun, beruntungnya, Jatim bisa mengelola sumber daya air yang ada sehingga produksi pangan Jatim terbesar di Indonesia.

“Karena produksi pangan tidak akan maksimal tanpa didukung sumber daya air yang handal,” katanya.

Karenanya, untuk bisa mendukung agar Jatim bisa terus menjadi lumbung padi nasional, pemerintah pusat akan membangun lima waduk di Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Nganjuk dan Bojonegoro.

“Masih progres semua, semoga ini bisa meningkatkan jumlah debit air dari 52 miliar kubik menjadi 80 miliar kubik,” jelasnya.

Tapi yang pasti dengan jumlah air yang memadai, produksi padi yang saat ini sebesar 8 juta ton per tahun bisa bertambah menjadi 13 juta ton per tahun. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry