Ratusan Massa yang tergabung dalam FSPMI melakukan aksi di depan kantor Pemerintah Kabupaten Tuban, Jalan RA Kartini Tuban, Senin (1/5/2018).‎ (DUTA.CO/Syaiful Adam)

TUBAN | duta.co — Seakan tidak mau ketinggalan untuk memperingati hari buruh sedunia atau yang lebih dikenal dengan May Day, ratusan massa yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tuban melakukan aksi unjuk rasa menuntut kesejateraan para buruh serta meminta dicabutnya Prepres RI nomor 20 tahun 2018.

Dalam aksinya di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Tuban Jalan RA Kartini, para massa meminta tidak ada lagi upah murah dengan mencabut PP nomor 78 tahun 2017 tentang pengupahan. “Kami menolak adanya TKA unskilled, dan kami meminta kepada pemerintah untuk menurunkan tarif dasar listrik serta membangun kedualatan pangan dan energi,” ungkap ketua FSPMI Tuban, Duraji saat ditemui duta.co setelah melakukan hearing dengan Kepalas Dinas Penanaman Modal, PTSP Kabupaten Tuban, di Pemkab Tuban. Selasa (1/5/2018)

Di samping itu, Duraji menyampaikan untuk dihapusnya sistem tenaga outsourcing, hapus disparitas upah di Jawa Timur, serta mendesak Bupati agar segera merekomendasikan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) di Kabupaten Tuban, sebagai salah satu cara untuk menyejaterakan rakyat.

“Kami membawa tujuh tuntunan salah satunya yang terpenting adalah Bupati dapat merekomendasikan UMSK ke Provinsi yang sesuai dengan UU, No. 13 tahun 2003,”

Lebih lanjut, Duraji menyampaikan, selama ini, kondisi tenaga kerja kurang mendapat kesejahteraan. Sehingga, dengan adanya kondisi tersebut membuat FSPMI membawa sejumlah aspirasi. “Kami melihat selama ini kondisi tenaga kerja belum mendapatkan kesejateraan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal, PTSP & Naker Kabupaten Tuban, Tajjudin saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan menampung aspirasi tuntutan dari masa aksi dan akan melaporkan kepada Bupati Tuban, terkait permintaan dari FSPMI Tuban.

“Kita terima masukan dan permintaan mereka, dan akan segera kami laporkan kepada pimpinan,” terangnya

Sementara itu, menanggapi Bupati yang tidak bisa menemui ratusan massa, pihaknya menyampaikan, karena hari ini tanggal merah dan kemungkinan dia mempunyai agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan.

“Ini kan tanggal merah selain hari libur, mungkin beliau ada agenda lain juga,” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, para massa melakukan aksi dimulai dari lapangan Desa Sambungrejo, Kecamatan Merakurak, menuju pertigaan Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, kemudian menuju pertigaan pasar Glondonggede, lanjut ke rest area Tuban.

Konvoi iring-iringan massa dengan mengendarai motor ini kemudian menuju bundaran patung Letda Sucipto, menuju jalan Sunan Kalijogo, jalan Diponegoro pertigaan Samudra Swalayan, jalan Dr Sutomo lanjut perempatan Tridarma, Jalan KH Agus Salim, kemudian menuju alun-alun dan berorasi di depan kantor Pemkab Tuban.

Usai berorasi, massa lanjut melakukan longmarch menuju jalan veteran, jalan Basuki Rahmat, jalan pemuda, perempatan Sumur Srumbung dan kembali lagi ke Alun-alun kemudian membubarkan diri. (sad) ‎

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry