Jajaran Komisaris dan Direksi Semen Indonesia pada acara RUPS yang diselenggarakan Senin (30/4) di Jakarta. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co  – Di saat industri sejenis mengalami kerugian pada 2017, hal berbeda justru dialami PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Sepanjang 2017 yang katanya tahun sulit, justru perseroan mendapatkan keuntungan yang fantastis yakni Rp 2,01 triliun.

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS) yang digelar Senin (30/4), dari laba sebesar itu, 40% atau Rp805,68 miliar atau sebesar Rp135,83 per saham untuk deviden kepada pemegang saham. Sedangkan sisanya sebesar Rp1,2 triliun dipergunakan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan Perseroan.

RUPS itu juga mengukuhkan pengunduran diri Komisaris Independen, Djamari Chaniago serta memberhentikan dengan hormat Komisaris, Hambra. Memberhentikan dengan hormat Direktur Pemasaran dan Supply Chain, Ahyanizzaman.

Selanjutnya, Rapat mengangkat Mochamad Choliq sebagai Komisaris Independen, Hendrika Nora Osloi Sinaga sebagai Komisaris dan Adi Munandir sebagai Direktur Pemasaran dan Supply Chain.

Dalam RUPS itu juga seluruh pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2017.

Termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2017.

Dan  pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2017.

Juga pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2017.

Sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan program kemitraan dan bina lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2017.

Selanjutnya, pemegang saham menerima laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana  hasil penawawan umum obligasi  bekerlanjutan I Semen Indonesia tahap I Tahun 2017 sebesar Rp 3 triliun.

Sekretaris Perusahaan, Agung Wiharto dalam rilisnya kepada Duta mengatakan, holding empat perusahaan semen itu pada 2017 lalu memiliki kapasitas terpasang  sebesar 38,2 juta ton semen per tahun, serta menguasai pasar domestik pada kisaran 40,8%.

Perseroan memiliki fasilitas pendukung yang memadai untuk mendukung distribusi semen, diantaranya 26 Unit Packing Plant.

Juga Gudang Penyangga yang tersebar di seluruh wilayah pemasaran serta 17 pelabuhan khusus, termasuk pelabuhan di Vietnam.

Pada tahun 2017, total penjualan tercatat sebesar 31,5 juta ton, atau naik 8% dibanding tahun sebelumnya.

Meliputi penjualan domestik sebesar 27,1 juta ton dan  penjualan Thang Long Cement Vietnam sebesar 2,3 juta ton.

Sedangkan volume produksi perseroan tahun 2017 mencapai 30,8 juta ton atau mengalami kenaikan 9% dari tahun 2016 yang tercatat sebesar 28,3 juta ton.

Tahun 2017, pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 6,4% dari Rp26,13 triliun menjadi Rp27,81 triliun.

Namun kelebihan pasokan dalam negeri, menyebabkan rata-rata harga jual di pasar domestik terkoreksi sebesar 8%.

Di lain pihak, kenaikan biaya bahan baku, bahan bakar & listrik mengalami kenaikan hampir 40%, hal tersebut menyebabkan laba usaha tergerus 36% menjadi Rp3,34 triliun.

Sebagai hasil dari kinerja penjualan, Perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,01 triliun.

“Nilai itu turun 55% dari tahun sebelumnya, sehingga Laba Bersih per saham menjadi sebesar Rp340 per saham,” jelas Agung. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry