Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Industri Kreatif, Haries Purwoko saat memberikan sambutan di sela kerjasama Kadin Jatim dengan ODOO Nusantara di kantor Kadin Jatim, Sabtu (28/4). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Teknologi tidak bisa dihindari. Semua bidang harus memanfaatkan demi meningkatkan produktivitas dan kinerja. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyadari pentingnya hal itu.

Karenanya, Kadin Jatim berkomitmen melakukan percepatan digitalisasi industri. Kerjasama dengan ODOO Nusantara, Datacom dan PortCities dilakukan.

Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya penggunaan teknologi digital (ERP system) dalam percepatan industri dalam negeri.

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Industri Kreatif, Haries Purwoko mengatakan bahwa pemerintah telah mencanangkan pengembangan dan percepatan digitalisasi industri.

Hal ini dilakukan guna menghadapi era Revolusi Industri ke-4 dengan meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional.

Ada lima sektor industri yang telah ditetapkan menjadi Industri Prioritas menuju Industri 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, industri kimia.

“Industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif dan industri elektronika,” ujar Haries Purwoko saat seminar sehari dengan tema “Peningkatan Produktivitas Industri manufaktur melalui ODOO ERP” di Graha Kadin Jatim, Sabtu (28/4).

Penetapan prioritas itu dengan melihat besarnya kontribusi kelima sektor industri yang mencapai12,67% terhadap total PDB atau 70,86% terhadap PDB industri pengolahan non migas di tahun 2017.

Dari 10 strategi prioritas nasional, salah satunya adalah membangun infrastruktur digital nasional yang tentunya ini akan mendukung dan sejalan upaya meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur nasional.

Untuk itulah, Kadin Jatim bersama ODOO Nusantara, Datacom dan PortCities menggelar seminar dengan tujuan perbaikan produktivitas sektor manufaktur melalui implementasi teknologi sistem informasi atau automasi manufaktur.

“Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur di Jawa Timur,” tambahnya.

Ketua ODOO Nusantara, Agung Hario mengatakan bahwa penerapan teknologi digital seperti “ERP system” dalam peningkatan kinerja perusahaan memang sangat diperlukan.

Sebab dengan sistem ini pengusaha bisa mendapatkan data yang akurat dengan cepat dan tepat.

“Jika pengusaha tersebut memerlukan data penjualan misalnya, maka ia tidak harus bertemu dengan marketing. Cukup membuka aplikasi dan mengetahui dari smartphone miliknya kapanpun ia inginkan,” terang Agung.

Saat ini, sudah banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi ERP Syatem, tetapi ODOO memberikan pilihan yang lebih kompetitif.

Sehingga teknologi ini tidak hanya bisa dijangkau oleh industri besar dan menengah, tetapi juga oleh industri kecil dan mikro atau UMKM.

“ODOO tidak melihat berapa besar usahanya dan berapa banyak pekerjanya, karena teknologi ini bisa diterapkan pada seluruh jenjang industri dalam negeri,” pungkasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry