Ustaz Abdul Somad di Stadion Petrokimia Gresik, Jumat (27/4) malam. DUTA/agus

GRESIK | duta.co – Ribuan jamaah menghadiri tabligh Akbar  yang diselenggarakan Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik di Stadion Tri Dharma PT Petrokimia Gresik (PG), Jumat (27/4) malam.

Maklum acara itu dihadiri Ustaz Abdul Somad yang sedang naik daun. Ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Mesir 2002 tersebut memberikan tausiyah tentang persatuan umat.

Persatuan umat itu katanya, seperti tim sepak bola. Setiap pemain punya tugas dan tanggung jawab masing-masing dan tidak boleh saling meremehkan.

Demikian dalam persatuan umat, tentu ada pendakwah dan ada pula yang menjadi jamaahnya.

“Kita juga perlu menyesuaikan pemain dengan kemampuannya,” ujar Ustaz yang juga merupakan lulusan Magister di Daar Al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko, pada 2008 tersebut.

Dijelaskannya, pemain dalam sebuah tim sepakbola tidak boleh egois, harus berlapang dada, mengejar bola sekuat tenaga dan bekerja sama antar pemain.

“Kebahagiaan bukan saat dia membawa bola. Tapi hasilnya,” ujar Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif (UIN Suska) Pekanbaru, Riau, itu.

Pemain sepak bola disatukan tim. Sedangkan persatuan umat, menurut Ustaz kelahiran Asahan, Sumatera Utara 18 Mei 1977 itu diikat melalui satu ‘password’, yaitu Laa Ilaaha Illallah.

Setelah itu, pemain sepakbola melakukan permainannya di lapangan. Dan jika umat bersatu, menurut nya harus berbuat ‘sesuatu’.

Pertama adalah pendidikan, tidak ada yang bisa mengubah sesuatu tanpa pendidikan, tentu pendidikan Islam yang berkualitas.

Pendidikan Islam akan ditanamkan fikih, akidah, akhlak, sejarah Islam dan Bahasa Arab.Umat Islam tak bisa lepas dari Bahasa Arab.

“Adzan, salat, alquran, hadist semua berbahasa Arab,” jelasnya.

Ia melanjutkan, meski masuk di sekolah luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, ataupu  Eropa tidak masalah. Karena anak-anak kita sudah mendapatkan pondasi agama yang baik.

“Kalau pendidikan tidak bagus, semua akan kacau balau. Jika pendidikan baik, maka amal sesorang akan baik pula. Alhamdulillah APBN kita sekitar 20 persen untuk pendidikan,” ungkapnya.

Kedua, persatuan umat harus berbuat terkait kemapanan ekonomi. Menurutnya, ekonomi menjadi sangat penting. Jika ekonomi mapan, beribadah pun akan lebih khusyuk.

“Ekonomi akan menyelamatkan anak kita, dan bangsa kita. Tentu dengan saling mendukung perekonomian sesama muslim,” tandasnya.

Ketiga adalah politik. Jika orang mapan secara pendidikan dan ekonomi, tidak akan mempan dengan money politic atau black campaign.

Pendidikan bagus dan ekonomi mapan, maka politik akan independen. “Umat Islam harus bersatu agar mempunyai kekuatan,” pungkasnya kemudian dilanjutkan tanya jawab sejumlah pertanyaan.  gus

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry