Holcim mengalami kerugian sepanjang di 2017. DUTA/dok

SURABAYA | duta.co – PT Holcim Indonesia Tbk mencatatkan kerugian sebesar Rp 758 miliar pada 2017 lalu. Kerugian ini lebih besar dibandingkan 2016 sebesar Rp 285 miliar.

Dalam rilisnya Holcim menyebutkan kerugian itu karena kondisi pasar yang sangat sulit, tekanan harga dan kewajiban-kewajiban keuangan perusahaan yang harus diselesaikan.

 Di tengah situasi sulit, sebenarnya Holcim meraih peluang dari pelbagai aktivitas pembangunan di Indonesia sepanjang 2017. Holcim mencatat peningkatan volume penjualan sebesar 7.8 persen dari sektor infrastruktur dan ritel.

Penjualan bersih relatif stabil dari Rp9.458 miliar di tahun 2016 menjadi Rp9.382 miliar di 2017. Unit bisnis agregat dan beton jadi mencatat pertumbuhan penjualan yang kuat.

Agregat tumbuh 33.84 persen dari Rp107.49 miliar di 2016 menjadi Rp143.87 miliar di 2017.

Sedangkan layanan konstruksi lainnya  tumbuh lebih dari dua kali lipat dari Rp186.48 miliar pada 2016 menjadi Rp384.25 miliar pada 2017.

Upaya-upaya optimalisasi dan efisiensi yang dilakukan Perusahaan berkontribusi pada peningkatan pendapatan operasional sebesar 6.3 persendari Rp206 miliar di 2016 menjadi Rp219 miliar di 2017.

“Tekanan harga sebagai dampak kelebihan pasokan berimbas pada penurunan EBITDA. Holcim mencatat kerugian Rp758 miliar,” ujar Diah Sasanawati, Corporate Communications Manager PT Holcim Indonesia Tbk dalam rilisnya kepada DUTA, Kamis (26/4).

Sebenarnya, pada tahun lalu, industri semen mengalami pertumbuhan. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) melaporkan total penjualan semen di Indonesia pada 2017 mencapai 69.2 juta ton.

Angka ini meningkat 9.5 persen jika dibandingkan dengan data pada 2016 yang hanya mencapai 63.2 juta ton. Dari jumlah total penjualan, konsumsi untuk domestik mencapai 66.3 juta ton, meningkat 7.6 persen dari pencapaian tahun lalu sebesar 61.6 juta ton.

Perusahaan-perusahaan semen di Indonesia masih terus mengalami kesulitan meningkatkan pendapatan karena situasi kelebihan pasokan.

Salah satu dampak yang terjadi adalah tekanan pada harga, sehingga marjin pendapatan rata-rata tergerus dalam lima tahun terakhir.

Para pelaku industri semen di Indonesia dituntut untuk mengambil langkah strategis dan inovatif agar dapat memenangkan persaingan dan menjadi pilihan pelanggan.

Selain itu, dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.7/2018 yang ditandatangani pada 12 Januari 2018 tentang impor klinker dan semen berpotensi memperparah kondisi produsen semen domestik.

Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), regulasi ini kontradiktif dan bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang memprioritaskan produk dalam negeri.

Karena itu, produsen semen di Indonesia berharap dapat mengambil bagian dalam realisasi proyek pemerintah untuk mengurangi kondisi kelebihan pasokan di pasar domestik.

Untuk itu, di tengah kondisi yang sulit ini, perusahaan terus berusaha menawarkan solusi inovatif, efisiensi biaya dan operasional untuk mengimbangi tekanan harga di pasar dengan kondisi persaingan ketat yang disebabkan oleh kelebihan pasokan semen.

Selama 2017, beberapa produk unggulan telah menjadikan Holcim Indonesia sebagai inovator dan pemimpin dalam bahan bangunan dengan  teknologi terkini untuk peningkatan pasar Holcim.

SpeedCrete, ThruCrete dan ApexCrete merupakan produk yang berhasil memberikan solusi untuk perbaikan dan pembangunan jalan raya,

Juga untuk jalur pejalan kaki, area taxiway di bandara dan area pergudangan dengan kekuatan struktur yang tinggi, di antara produk-produk unggulan lainnya.

Komitmen Holcim dalam menyediakan solusi bernilai tambah melalui inovasi, ditandai dengan peluncuran beberapa produk berbasis aplikasi di tahun 2017 seperti, Solid Road, PowerMax dan WallMax.

Kehadiran PowerMax dan WallMax diarahkan untuk merubah kebiasaan pelanggan menggunakan produk semen umum ke produk berbasis aplikasi.

PowerMax dengan Micro Filler Particle dan Strength Agent memberikan manfaat untuk mengisi rongga dan menghindari keropos, lebih cepat keras, memiliki kuat tekan lebih tinggi dibandingkan beton biasa tanpa tambahan bahan lain.

Sehingga lebih hemat biaya perawatan dalam jangka panjang. WallMax dengan Micro Filler Particle dan Smooth Agent menghasilkan adukan yang lebih pulen dan lebih mudah diaplikasikan, warnanya lebih terang, lebih lekat, meminimalisasi retak rambut, dan hasil akhir yang lebih halus serta tahan lama.

Di 2018 ini, para pendatang baru telah memperoleh pangsa pasar yang cukup besar sejak seluruh total kapasitas mereka selesai pada 2014-2015.

Kehadiran dari para pemain baru juga telah mendorong persaingan harga yang semakin ketat, khususnya untuk lokasi di luar pulau Jawa.

Di mana para pelanggan lebih mementingkan harga ketimbang merek dagang yang lebih baik. Jika dilihat dari pasar geografis, penjualan semen di Indonesia masih berfokus di wilayah Jawa, diikuti dengan Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

Peningkatan realisasi proyek infrastruktur pemerintah seperti jalan tol, bandara, dan pengembangan pelabuhan, diharapkan mampu meningkatkan permintaan pasokan semen dan beton di tahun 2018.

Selain itu di tengah kondisi kelebihan pasokan, para pelaku industri semen di Indonesia memiliki peluang untuk melakukan ekspor ke negara tetangga yang masih mengalami kekurangan pasokan semen.

Meskipun kinerja ekonomi, intervensi harga dan kekurangan poin penting dalam stimulus dan rencana infrastruktur, Holcim Indonesia telah siap untuk peningkatan kompetisi.

Selain merespon kebutuhan pasar di Jawa dengan memperkenalkan produk dan solusi inovatif.

Holcim juga mengantisipasi potensi pertumbuhan pasar di Sumatera Selatan dengan mempersiapkan kehadiran terminal semen di Palembang yang diharapkan akan selesai dibangun di 2018. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry