WAKIL UNUSA : Salah satu finalis Duta Kampus Unusa yang menampilkan seluruh kemampuannya agar bisa menjadi wakil Unusa di luar kampus. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Untuk kesekian kalinya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar pemilihan Duta Kampus Unusa.

Di 2018 ini kegiatan yang digelar di Kampus A Jalan Smea Surabaya itu sangat berbeda, di mana juaranya harus bisa mewakili Unusa agar bisa dikenal secara positif di luar kampus.

Ajang pencarian bakat yang digelar setiap tahun ini bertujuan untuk menjaring mahasiswa yang bertalenta sebagai Duta Kampus. Penjaringan  dimulai dari babak penyisihan, semua pendaftar akan dipilih dua puluh orang untuk maju ke babak grand final.

Peserta  yang masuk grand final diwajibkan menampilkan talent show Duta Kampus, peragaan busana, dan menjawab pertayaan dari juri.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. yang membuka acara mengatakan kegatan yang sudah digelar sejak 2013 lalu itu diharapkan bisa memberikan nilai positif bagi kampus ke depannya.

Achmad Jazidie menjelaskan, mahasiswa adalah member of an academy  atau bagian dari pelaku akademik di sebuah perguruan tinggi.

Di tengah pesatnya akulturasi budaya saat ini, kepribadian menjadi pondasi mahasiswa untuk tetap menjaga kearifan local atau budaya ketimuran.

Para finalis Duta Kampus Unusa 2018. DUTA/istimewa

Terlebih bagi seorang duta kampus. Menurutnya sebagai seorang duta, harus bisa memberikan teladan bagi mahasiswa lainnya. Disadari atau tidak, mahasiswa memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan bangsa.

“Kepada para duta kampus, saya minta dalam menjalankan tugas dan perannya harus bisa menunjukan kualitas intelektualnya maupun karakter,” kata rektor

Cerdas dan berkarakter, lanjut Jazidie, merupakan konsep pendidikan yang Ia usung untuk mengembalikan peran pendidikan sebagaimana mestinya. Hal ini menyusul penurunan nilai-nilai moral pada generasi muda saat ini yang semakin mengkhawatirkan.

Budaya permisif dan pragmatisme yang kian merebak membuat sebagian pemuda terjebak dalam kehidupan serba instant dan hedonis.

“Sebagai calon duta kampus, semua bisa menjadi contoh bagaimana menjadi generasi muda yang pintar, berkualitas dan berattitude yang baik. Hal ini penting karena saat ini toleransi dan berkarakter sudah menjadi way of life di sejumlah Negara maju, yang patut kita tiru,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Unusa, Umdatus Shaleha mengungkapkan audiensi dengan jajaran rektorat menjadi bagian dari masa karantina yang harus dijalani para finalis Duta Kampus 2018-2019.

Para finalis mendapatkan pengarahan dan tanya jawab seputar dunia. Ada banyak kegiatan sosial yang menuntut para calon duta untuk terjun di tengah masyarakat.

“Di sini kami ingin mencetak duta yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional question. Mudah-mudahan para finalis yang terpilih bisa menjadi duta-duta kampus mampu menginspirasi para mahasiswa lainnya untuk berbuat,” harapnya. rud/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry