TERKAYA: Deddy Mizwar, Cagub Jabar bersama pasangannya, Cawagub Jabar Dedi Mulyadi.(ist)

Harta Calon Kepala Daerah di Jawa
Jawa Barat

  1. Deddy Mizwar (Demiz): Rp36.009.603.466
  2. Sudrajat: Rp22.037.556.460
  3. Ridwan Kamil: Rp13.305.083.657
  4. TB Hasanuddin: Rp11.980.743.012
  5. Anton Charliyan: Rp29.049.224.450
  6. Dedi Mulyadi: Rp6.153.682.991
  7. Uu Ruzhanul Ulum: Rp2.994.188.614
  8. Akhmad Syaikhu: Rp2.050.144.684

Jawa Timur

  1. Saifullah Yusuf alias Gus Ipul: Rp25.584.805.769
  2. Khofifah Indar Parawansa: Rp23.552.699.762
  3. Emil Dardak: Rp8.254.061.908
  4. Puti Guntur: Rp1.865.423.077

Jawa Tengah

  1. Ganjar Pranowo: Rp6.729.155.082
  2. Sudirman Said: Rp4.672.784.760
  3. Ida Fauziah: Rp19.896.950.728
  4. Taj Yasin: Rp3.061.935.581

JAKARTA | duta.co – Tidak satu pun calon pemimpin di Jawa masuk dalam sepuluh besar pemilik harta terbanyak pada Pilkada 2018. Berapa harta kekayaan para calon gubernur maupun calon wakil gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur?
Lihat tabel nilai harta para calon sesuai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para calon yang diserahkan kepada KPK, dan disusun berurutan berdasarkan yang paling banyak sampai yang paling sedikit.
Meski tak masuk 10 besar calon terkaya, pilkada di Jawa jadi sorotan. Bukan hanya karena dinamika partai politiknya, tetapi juga lantaran tiga daerah Jawa, yaitu Jawa Barat, Tengah dan Timur, juga diramaikan figur populer.
Mengenai harat kekayaan calon, Juru Bicara KPK Febri Diansyah meminta masyarakat berperan aktif menginformasikan kepada lembaganya. Ada 171 daerah yang Pilkada pada 2018.
KPK minta masukan jika masyarakat memiliki informasi mengenai kendaraan, rumah, tanah atau informasi lainnya terkait harta kekayaan para calon pemimpin daerah itu. “Masyarakat bisa memberikan informasi kepada KPK terkait kekayaan seperti aset kendaraan, rumah, tanah atau informasi lainnya termasuk jika terdapat pinjaman atau utang ke Pengumuman.LHKPN@kpk.go.id atau WA 08111929575 atau 021-25578396,” kata Febri.
LHKPN itu, katanya, wujud transparansi para calon kepala daerah kepada masyarakat dan masyarakat pun dapat mengenal lebih jauh mengenai para calon pemimpinnya. Keterbukaan dan kejujuran mengenai harta kekayaan menjadi salah satu indikator integritas calon kepala daerah.
“Hal ini sebagai bentuk pelaksanaan prinsip transparansi bagi calon penyelenggara negara dan utama masyarakat agar lebih mengenal calon pemimpin masing-masing. Keterbukaan dan kejujuran terhadap informasi kekayaan merupakan salah satu indikator aspek integritas calon kepala daerah,” kata Febri. hud, viv

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry