Ucok Sky Khadafi (ist)

HARTA KEKAYAAN CAGUB-CAWAGUB JATIM
Saifullah Yusuf (Gus Ipul)

  • 2018: Rp 25,5 Miliar
  • 2014: Rp 13,6 Miliar & USD 5 Ribu

Khofifah Indar Parawansa

  • 2018: Rp 23,5 Miliar
  • 2014: Rp 36,3 Miliar

Emil Elestianto Dardak

  • 2018: Rp 8,2 Miliar
  • 2015: Rp 6,9 Miliar & USD 20 Ribu

Puti Guntur Soekarno

  • 2018: Rp 1,8 Miliar
  • 2016: Rp 2,8 miliar

 
SURABAYA | duta.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diharapkan ke Jawa Timur memantau Pilkada Serentak. Salah satunya terkait melonjaknya harta kekayaan salah satu pasangan calon di Pilgub Jatim.
Hal ini diungkapkan direktur Centre of Budged Analysis (CBA) Ucok Sky Khadafi. Ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari KPK pada 5 Januari 2018 lalu. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjadi kandidat terkaya di Pilgub Jatim 2018. Total kekayaannya mencapai Rp 25,5 miliar (tepatnya Rp 25.584.805.769)
Dibandingkan dengan laporan pada 2014, dalam lima tahun kekayaan wakil gubernur Jatim dua periode itu melonjak tajam hingga Rp 11,9 miliar. Pada 2014 total kekayaan Gus Ipul hanya Rp 13,6 miliar (Rp 13.637.962.934) dan 5.000 dolar AS (sekitar Rp 65 juta).
“Ndak masuk akal. Kalau dari sisi gaji (wakil gubernur) ndak mungkin ndak memungkinkan kenaikan itu,” tegas Ucok saat dikonfirmasi Rabu (24/1).
Karena itu, Satgas antipolitik uang yang dibentuk KPK dan Polri perlu bekerja sama dengan Bawaslu untuk memantau pertambahan kekayaan ini. Lanjutnya, KPU juga perlu ikut memantau agar diketaui ada pelanggaran atau tidak.
“Fokus untuk menelusuri kenaikan yang dialami Gus Ipul. Karena dalam LHKPN kan sekadar laporan aja. Kalau bisnis, bisnis apa? Kalau warisan ya yang mana? Tapi warisan kan ndak bisa naik, karena dibagi,” paparnya.
Menurut dia, langkah ini perlu dilakukan agar pelaksanaan pilkada serentak berjalan dengan transparan. Sehingga masyarakat bisa mengetahui sosok tokoh yang akan dipilihnya.
Sementara itu, harta Khofifah Indar Parawansa merosot dibandingkan pada 2014. Berdasarkan laporan 15 Januari 2018, kekayaan mantan Menteri Sosial itu Rp 23,5 miliar (tepatnya Rp 23.552.669.762) atau sekitar Rp 2 miliar di bawah Gus Ipul.
Bandingkan dengan LHKPN pada 13 November 2014, kekayaan Khofifah mencapai Rp 36,3 miliar (Rp 36.383.559.362). Artinya, selama hampir empat tahun atau tiga tahun menjadi Menteri Sosial, harta perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu merosot sekitar Rp 12,8 miliar.
Sedangkan, Bacagub pendamping Khofifah, Emil Dardak Elestianto, pada laporan di KPK tertanggal 8 Januari 2018, tercatat harta kekayaannya Rp 8,2 miliar (Rp 8.254.061.908). Harta Bupati Trenggalek ini meningkat dari periodisasi sebelumnya (3 Agustus 2015) sebesar Rp 6,9 miliar (Rp 6.929.062.926) dan 20.000 dolar AS.
Sementara total harta kekayaan Puti Guntur Soekarno, Bacawagub pendamping Gus Ipul, pada laporan tanggal 15 Januari 2018 tercatat Rp 1,8 miliar (Rp 1.865.423.077). Angka ini menurun dari laporan sebelumnya (9 Mei 2016) sebesar Rp 2,8 miliar (Rp 2.895.440.890). zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry