Mentri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir di dampingi Rektor ITS Joni Hermana me-launching sepeda motor listrik GESITS di Gedung Molina ITS Surabaya, akhir pekan lalu. DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA l duta.co – Pengembangan industri otomotif di Indonesia harus melibatkan perguruan tinggi terutama dalam hal teknologi. Apalagi bagi nstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang mempelopori pengembangan motor listrik.

Untuk pengembangan motor listrik ke depan setelah memproduksi Gesits (Garansindo Electric Scooter ITS), kini ITS secara resmi mendirikan sebuah teaching industry pertama yang berfokus pada pengembangan industri perakitan sepeda motor listrik di Indonesia.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Mohamad Nasir berkesempatan meresmikan teaching industry yang berlokasi di Gedung Riset Mobil Listrik ITS ini. Nasir pun siap menfasilitasi berbagai masalah pengembangan industri otomotif listrik di Indonesia. “ITS adalah bagian tidak terpisahkan dari sejarah industri motor listrik di Indonesia,” ujar Nasir dalam sambutan peresmiannya, akhir pekan lalu.

Dikatakan Nasir, teaching industry yang didanai Kemenristekdikti ini dapat menjadi pelecut bagi peneliti perguruan tinggi untuk merealisasikan riset yang mereka miliki. “Riset yang hanya sebatas publikasi dan tidak bisa diserap industri bukanlah inovasi. Inovasi harus mampu dihilirisasi dan komersialisasi,” tambah Nasir yang disambut tepuk tangan para undangan.

Melalui teaching industry yang dinaungi Pusat Unggulan IPTEK Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI SKO) ITS, Nasir berharap ITS berhasil menciptakan motor listrik dengan harga kompetitif dan kualitas terbaik. “Harapannya, kehadiran motor listrik dapat menggeser kebutuhan motor di Indonesia selama ini, terlebih seluruh desainnya berasal dari anak negeri,” tandas mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) ini mengapresiasi.

Di lain sisi, Rektor ITS Prof Joni Hermana MSc ES PhD, memaparkan bahwa teaching industry adalah bentuk keseimbangan dari peran perguruan tinggi dalam mengembangkan dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal agar proses produksi masal dapat berjalan dengan baik. “Selain itu, melalui program pelatihan teaching industry ini diharapkan mahasiswa memiliki bayangan terkait bagaimana sebenarnya industri otomatif berlangsung,” tuturnya menambahkan.

Dalam teaching industry tersebut, ada delapan station proses manufaktur yang dimiliki meliputi station rangka (chasis), steering system, drive train, aksesoris, dua station pemasangan body, waiting, tes fungsi dan performa. Hebatnya, di dalam teaching industry ITS ini berhasil menghasilkan sebuah motor listrik hanya dengan waktu tunggu selama 5 menit di setiap station dan keseluruhan proses hingga jadi memakan selama 45 menit lewat konsep modular assembly.

Dikatakan Dr Muhammad Nur Yuniarto ST, Direktur PUI-SKO ITS, konsep modular assembly ini sangat sesuai dalam mendukung proses pendidikan karena konfigurasinya dapat diubah sesuai kebutuhan. “Selain itu, hal ini juga didukung dengan seluruh fasilitas di teaching industry yang didesain sendiri sesuai kebutuhan,” tambah dosen Teknik Mesin ITS ini.

Pria berkacamata tersebut menjelaskan, konsep modular assembly ini juga mendukung proses pengembangan varian baru dari Gesits yang dapat diujicobakan terlebih dahulu di teaching industry sebelum dilakukan produksi masal maupun bagi pihak lain yang bergerak di industri motor listrik.

Selain melibatkan mahasiswa ITS dan lulusan perguruan tinggi, teaching industry dengan tim 25 teknisi ini juga melibatkan lulusan SD, SMP, dan SMK dalam proses pembuatannya. “Berbagai lulusan jenjang pendidikan kami siapkan untuk berkontribusi di industri perakitan sepeda motor listrik Indonesia,” tambahnya.

Lulusan Teknik Mesin ITS ini yakin dapat menghasilkan berbagai inovasi baru dan memberikan berbagai solusi pengembangan dalam industri motor listrik Indonesia melalui fasilitas teaching industry yang dimiliki ITS. “Ini semua demi perkembangan motor listrik Indonesia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang,” tandasnya.

Selain peresmian teaching industry, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatangan motor Gesits edisi Merah Putih oleh Menristekdikti dan penyerahan satu unit produksi motor Gesits pertama kepada Rektor ITS untuk operasional di kampus ITS. wik

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry