Wakil Rektor 1 Unair, Prof Joko Santoso menjadi pembeli pertama di Minimarket Medika Sejahtera Kampus FK Unair didampingi Dekan FK Unair, Prof. Seoetojo Kamis (9/11). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co  – Sampai saat ini pertumbuhan perbankan dan ekonomi syariah di Indonesiia masih di bawah lima persen. Jauh tertinggal dibandingkan perkembangan perbankan dan perekonomian konvensional. Karenanya semua lapisan diharapkan bisa menggerakkan agar pertumbuhan perbankan dan perekonomian syariah bisa lebih meningkat.

Salah satu yang mencoba memberikan kontribusi untuk peningkatan pertumbuhan perbankan dan perekonomian syariah adalah alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya. Sebanyak 170 alumni bersama-sama mendirikan koperasi yang diberinama Koperasi Medika Sejahtera. Dengan sumbangan wajib Rp 10 juta per orang, terkumpul dana yang cukup untuk membuat sebuah usaha bersama.

Dari dana yang terkumpul itu, mereka bersama mendirikan Koperasi Medika Sejahtera. “Dokter bukan hanya harus pandai secara akademik, namun juga harus memiliki jiwa wirausaha yang baik. Karena dengan jiwa itu, bisa mendirikan klinik di mana-mana,” kata Dekan FK Unair, Prof. Soetojo.

Ketua Koperasi Medika Sejahtera, dr Agustino Rizki Diniharia, SpOG mengatakan, koperasi yang baru didirikan dengan akte notaris Mei 2017 lalu itu, sebenarnya bermula dari rasa ingin berbagi para dokter alumni FK Unair. “Untuk memberdayakan umat, demi membantu sesama umat,” ujarnya.

Dari Koperasi Medika Sejahtera itu, berdirilah beberapa bidang usaha di antaranya minimarket dan travel biro serta gudang sembako. Mini market Medika Sejahtera dibuka oleh Wakil Rektor 1 Unair, Prof Joko Santoso. Tidak hanya itu, Koperasi Medika Sejahtera ini juga akan didirikan baitul mal wattamwil (BMT). BMT ini akan didirikan dalam waktu dekat dengan target memberdayakan ekonomi umat.

“Kita mau membantu pengusaha kecil untuk bisa mendapatkan permodalan dengan sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil itu jika usaha maju kedua belah pihak akan diuntungkan,” ujar Andi Estetiono, selaku General Manager BMT Medika Sejahtera.

Untuk tahap awal, BMT ini akan memberikan modal bagi usaha kecil secara bertahap, mulai di bawah Rp 5 juta hingga nanti bisa menembus angka Rp 50 juta. “Modal kita cukup untuk mendirikan itu, ada Rp 1,8 miliar. Semoga bisa memberdayakan ekonomi umat terutama kalangan usaha kecil mikro dan menengah,” jelas Andi.

Andi berharap, nantinya modal akan terus bertambah untuk mengembangkan bisnis. Karena diyakininya, alumni FK Unair jumlahnya sangat banyak. Jika bersatu maka akan bisa membantu menggerakkan perekonomian masyarakat. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry