BANDUNG | duta.co — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memberikan dukungan bagi peningkatan ekspor produk-produk dalam negeri. Salah satunya ekspor pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Demikian diungkapkan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno ketika mengunjungi Hanggar Rotary Wing, Kawasan Produksi II PT DI dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PT DI yang ke 42 di Bandung pada Rabu (12/09/2018).

“Pemerintah terus memberikan dukungan PT DI untuk terus meningkatkan kiprahnya baik di dalam maupun luar negeri dan terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Di tengah kondisi pelemahan mata uang Rupiah yang dialami saat ini misalnya, kita terus mendorong agar PT DI untuk meningkatakan penjualan ekspor,” ungkap Harry.

49 Operator Sipil dan Militer

Dalam jangka panjang, jelasnya, juga kita harapkan BUMN ini terus meningkatkan daya saing produksinya sehingga bisa terus melebarkan sayapnya, tidak hanya di negara-negara Asia tetapi juga di Eropa, Amerika dan Afrika.

Ia juga mengapresiasi berbagai produk yang telah dihasilkan oleh PT DI sejak berdiri pada tahun 1976 antara lain berupa pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang dan jasa rekayasa. Selama 42 tahun, PTDI telah menyerahkan lebih dari 400 pesawat terbang kepada 49 operator sipil dan militer, di dalam dan luar negeri.

PT DI juga memproduksi berbagai jenis pesawat terbang CN235 dengan type certificate untuk penumpang sipil, kargo, pembuat hujan, transportasi militer, patroli maritim, survei dan pengawas pantai.

“Kami juga terus mendorong agar PT DI terus memperbaharui dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, perancangan dan pembuatan pesawat di dalam negeri pada akhirnya juga akan mendorong nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) melalui pemberdayaan industri-industri lokal,” kata Harry.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT DI, Elfien Goentoro mengungkapkan, sejak berdiri pada tahun 1976, perseroan telah melakukan ekspor sebanyak 48 unit pesawat ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab, Senegal, Brunei Darussalam, Pakistan dan Korea Selatan.

Untuk periode 2018-2020, perseroan telah mengantongi Kontrak Berjalan Ekspor berupa 2 unit pesawat NC212i Paratroop version untuk Kemeterian Pertanian Thailand, 1 unit CN235 -220 Troop & Paratroop version untuk Tentara Nepal dan 1 unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft untuk Angkatan Udara Senegal. Total nilai kontrak yang dikantongi perseroan untuk periode 2018-2020 tercatat sebesar US$ 79,80 juta.

“Pesawat CN235-220 akan dibeli oleh negara-negara antara lain Pantai Gading, Australia, Senegal, dan Nepal. Sedangkan untuk pesawat NC212i akan kembali dibeli oleh Filipina dan Senegal”, kata Elfien Goentoro.

Kembangkan Industri Kedirgantaraan

Untuk tahun 2018, perseroan mengantongi Kontrak Berjalan Ekspor 2 unit NC212i (Light Lift Fixed Wing Aircraft / LLFWA) untuk Angkatan Bersenjata Filipina dan 3 unit NC212i Miltrans untuk Angkatan Udara Vietnam dengan total nilai kontrak sebesar US$ 35,53 Juta.

“Beberapa startegi kami lakukan dalam mendorong penjualan ekspor antara lain sinergi dengan para stakeholder dan juga bekerjasama dengan financial institution untuk kebutuhan pendanaan kami,” ungkap Elfien.

Dalam rangkaian peringatan HUT ke 42 PT DI, juga diselenggarakan Awarding Day sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada insan-insan terbaik yang telah berkontribusi dalam mengembangkan industri kedirgantaraan di Indonesia.

Awarding Day juga merupakan apresiasi atas ide, inovasi, dukungan dan dedikasi untuk membangun dan mengembangkan industri kedirgantaraan ke arah yang lebih baik lagi.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan, ide dan inovasi dalam mengembangkan dan memelihara keberlangsungan industri kedirgantaraan Indonesia. Harapannya kami dapat membangun dan mengembangkan industri kedirgantaraan ke arah yang lebih baik lagi”, ujar Elfien. (rls)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry