SURABAYA | duta.co – Tim pemantauan hilal atau rukyatul hilal Pengurus Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (PW LFNU) Jawa Timur, sudah menyebar ke 31 titik untuk memastikan awal (tanggal 1) ramadhan 1445 H. Hasilnya, dari 31 titik itu, nihil.
“Dengan demikian, umur bulan sya’ban digenapkan 30 hari. Oleh karena itu, 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan Selasa, 12 Maret 2024,” demikian kabar dari PWNU Jawa Timur tertanggal 10 Maret 2024.
Sekretaris Lembaga Falakiyah NU Jatim, Fathurrozi mengatakan, jika berdasarkan astronomik, maka hilal memang belum terlihat. Menurutnya, saat ini, cuaca di Jawa Timur tengah cerah.
“Untuk hilal, sekarang belum bisa terlihat di semua titik. Total ada 31 titik, meski cuaca Jatim cukup cerah ya. Faktanya tidak terlihat hilal,” katanya.
PW FLNU menggunakan metode Imkanur Rukyah untuk menentukan awal Ramadan. Dalam ketentuannya hilal baru bisa terlihat dengan ketinggian 3 derajat lalu elongasi mencapai 6,4 derajat.
“Dalam hitungan hisab, sekarang masih 0 derajat 19 menit. Jadi, ya nggak kelihatan. Apalagi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) itu 3 derajat,” jelas pakar ilmu Falak KH Wahid Harus kepada duta.co.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memimpin sidang isbat untuk menetapkan awal puasa Ramadhan 2024. Sidang isbat menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah tersebut digelar secara tertutup.
Pantauan kompas.com di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024), Yaqut tiba di ruangan sidang isbat dengan menggunakan setelan jas hitam pada pukul 18.55 WIB. Sidang isbat ini turut dihadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi hingga perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sidang isbat tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, sidang isbat untuk menetapkan puasa Ramadhan 2024 pun dimulai secara tertutup pada pukul 18.58 WIB.
Setelahnya, Menag Yaqut akan menggelar jumpa pers untuk mengumumkan hasil sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1445 H. Sebelumnya, anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Cecep Nurwendaya menyimpulkan hari 1 Ramadhan 1445 H atau awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada Selasa (12/3/2024).
Hal tersebut Cecep sampaikan usai memaparkan posisi hilal di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024). “Akhirnya saya simpulkan, berdasarkan kriteria MABIMS, 3 ketinggian dan elongasi 6,4 tanggal 29 Sya’ban 1445 H 10 Maret 2024 Masehi, posisi hilal di seluruh wilayah NKRI belum masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat,” ujar Cecep. “Sehingga tanggal 1 Ramadhan secara hisab jatuh pada Selasa Pon tanggal 12 Maret 2024 Masehi,” sambungnya.
Ada pertanyaan menarik dari jamaah Masjid Al-Ikhlas, Krian, Sidoarjo. Bolehkah kita (bangsa Indonesia) mengikuti Arab Saudi? Atau mnengapa kita tidak mengggunakan hisab saja, supaya ada ketetapan jauh hari, ada persiapan menghadapi awal ramadhan atau 1 syawal?
“Logikanya sangat sederhana. Bisakah kita salat jamaah subuh ikut Arab Saudi? Bukankah sekarang sudah bisa siara langsung? Apa bisa kita menjadi jamaah subuh Masjid il Haram Makkah? Kalau bisa, berarti subuh kita pukul 09.00 atau bahkan 10.00 Wib, mungkinkah?” jelas Abdul Wahid Takmir Masjid Al-Ikhlas. (mky)