Yenni Andayani (IST)
Yenni Andayani (IST)

JAKARTA |  duta.co – Yenni Andayani menjadi pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Yenni akan bertugas sampai para pemegang saham memutuskan pengisi struktur yang definitif atau paling lambat 30 hari dari sekarang.

Lalu apa programnya? Yenni mengatakan akan menjalankan rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Tidak akan banyak perubahan selama dia menjabat Plt Dirut.

“Saya kira semua sudah jelas, RKAP semua sudah disetujui sudah ada dan saya kira tidak ada hal yang perlu dipertanyakan lagi,” ungkap Yenni di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2).

Yenni menambahkan, arahan para pemegang saham adalah agar jajaran Pertamina menjadi lebih solid ke depannya. Pertamina merupakan salah satu raksasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Yenni menyadari keputusan yang diambil harus berdasarkan kajian yang matang.

“Kita juga harus berhati-hati untuk mengubah policy-policy, yang terpenting adalah tadi melakukan pengisian jabatan,” paparnya.

“Saya kira masing-masing direksi juga sudah sangat paham apa yang harus dilakukan dan pesannya jelas kita harus melakukan sustainability kita untuk 2017 ini,” tegas Yenni.

Sebelumnya berembus kabar penggantian jajaran manajemen di Pertamina menyusul polemik “matahari kembar” Dirut Dwi Soetjipto dengan Wadirut Ahmad Bambang. Pagi tadi RUPS Pertamina digelar di Kementerian BUMN dengan agenda pergantian direksi perusahaan pelat merah tersebut.

Perombakan direksi perusahaan minyak dan gas negara itu sebelumnya dilakukan Oktober 2016. Saat itu, RUPS menambah direksi dari tujuh menjadi sembilan orang. Jabatan Wadirut dimunculkan kembali, diduduki Ahmad Bambang, yang sebelumnya Direktur Pemasaran. Dalam struktur baru, ada kursi direktur megaproyek pengolahan dan petrokimia yang diberikan kepada Rachmad Hardadi. Perubahan tertuang dalam revisi anggaran dasar Pertamina.

Namun munculnya jabatan Wadirut membuat Pertamina mengalami dualisme kepemimpinan. Pemegang saham mengubah anggaran dasar, yang mempereteli kewenangan Dirut, sebaliknya memperbesar peran Wadirut. Deputi Bidang Energi, Logistik, dan Kawasan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan ketegangan di internal perusahaan terjadi karena masalah komunikasi. ful, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry