Bupati Malang Rendra Kresna (IST)
Bupati Malang Rendra Kresna (IST)

Kepincut Diimingi Hidup sesuai Syariat Islam

MALANG | Duta.co – Tiga dari 17 WNI yang dideporasi Turki karena hendak gabung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah warga Kabupaten Malang. Ketiganya adalah IA (29), bersama dua anaknya, BM (10) dan SA (4) warga Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Densus 88 Antiteror setelah menginterogasi mereka dibina di fasilitas Dinsos di, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Bupati Malang Rendra Kresna mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan koordinasi terkait kepulangan yang bersangkutan ke Malang. Semula direncanakan Senin (23/1/2017), tetapi masih dimintai keterangan di Jakarta.”Kami masih menunggu kabar lanjutan,” kata Rendra Kresna kepada wartawan, Rabu (25/1/207).

Pemkab Malang sudah melakukan koordinasi dengan Polres untuk proses pemulangan. Sejumlah langkah sedang dikoordinasikan dengan Dinas Sosial (Dinsos).

IA diduga menjadi korban ISIS yang menjanjikan kesejahteraan di Suriah. IA akan menyusul suaminya, AR yang sudah terlebih dahulu berangkat ke Syiria. Karena itu IA sudah tidak memiliki tempat tinggal di Malang, setelah rumahnya dijual.

Terkait tempat tinggal ketiganya, Pemkab mengaku tidak menyediakan secara khusus. Hasil koordinasi, keluarga IA akan menampung ketiganya. “Hasil koordinasi, ibu IA akan merawat mereka,” tegasnya.

Sabtu (21/1/2017), Pemerintah Turki mendeportasi 17 WNI yang menyeberang ke Suriah. Rombongan yang di antaranya anak-anak diduga akan bergabung ke ISIS. Begitu turun dengan pesawat Turkish Airlines di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, langsung dijemput Densus 88 Antiteror Polri menjalani pemeriksaan di Mako Brimob Kelapa II Depok, Jabar.

Diimingi Hidup sesuai Syariat Islam

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (24/1) kemarin, mengatakan, pemeriksaan ke-17 WNI itu tidak sampai tujuh hari sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Tindak Pidana Terorisme. Disimpulkan dari hasil pemeriksaan, 17 WNI ini diimingi oleh perekrut berinisial AM untuk pergi ke negara ISIS di Suriah melalui jalur Turki.

“Mereka (17 WNI) akan menjadi warga ISIS artinya warga Khilafah Islamiah. Mereka akan hidup berdasarkan syariat islam. Dan tidak tahu sama sekali masalah di sana berkecamuk perang luar biasa,” ulas mantan Kapolres Klaten ini.

Iming-iming oleh perekrut AM terhadap 17 WNI ini dilakukan melalui media komunikasi saluran telefon di media sosial.”Mereka ada yang diberangkatkan menggunakan biaya sendiri ada juga yang dibiayai baik tiket maupun uang sakunya,” jelasnya.

Ketika sampai di Turki 17 WNI ini akan ditampung ditempat-tempat tersembunyi seperti apartemen. Ketika waktunya aman, mereka akan disusupkan ke Suriah yakni negara ISIS. “Sebagai gambaran banyak orang Indonesia yang ada di sana ada dalam pemantauan kepolsian Turki di mana dalam waktu dekat akan dilakukan pengembalian bagi mereka yang sudah tertangkap oleh otoritas Turki untuk dideportasi,” tukasnya. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry