SANGAT SEDIH: Syafii (kiri), ayah Ilham Nurfadmi Listia Adi (20) di RS Bethesda Yogyakarta. Ilham menjadi korban ketiga Mapala UII yang tewas diplonco senior di Gunung Lawu. (IST)

 

SANGAT SEDIH: Syafii (kiri), ayah Ilham Nurfadmi Listia Adi (20) dan Rektor UII di RS Bethesda Yogyakarta. Ilham menjadi korban ketiga Mapala UII yang tewas diplonco senior di Gunung Lawu. (IST)

YOGYAKARTA | Duta.co – Satu lagi peserta The Great Camping (TGC) yang digelar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unisi, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta meninggal dunia. Korban atas nama Ilham Nurfadmi Listia Adi (20), meninggal di RS Bethesda tengah malam tadi.

Ilham adalah mahasiswa jurusan Hukum Internasional angkatan 2015. “Innalillahi wainnailaihi rojiun, adik saya (Ilham) sudah meninggal dunia,” ujar Ermy, kakak Ilham melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (24/1/2017).

Sebelumnya, dua mahasiswa lainnya sudah meninggal lebih dulu, yaitu Muhammad Fadli (19) dan Syaits Asyam (19). Mereka mengikuti kegiatan TGC di lereng selatan Gunung Lawu di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada 13-20 Januari 2017. Fadli, mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2015, meninggal Jumat (20/1) saat perjalanan menuju Puskesmas Tawangmangu. Sedangkan Syaits Asyam meninggal di RS Bethesda Yogyakarta, Sabtu (21/1).

Ermy dan sang ayah, Syafii, menyampaikan bahwa Ilham menjadi salah satu peserta TGC di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Kondisinya terus menurun hingga Senin (23/1) malam Ilham masuk ICU di RS Bethesda dan meninggal dunia pada tengah malam tadi.

Syafii mengaku sempat berbicara dengan Ilham lewat telepon sebelum sang anak meninggal dunia. Dalam komunikasi itu, Syafii menuturkan, suara Ilham patah-patah.

“Pagi hari saya sempat komunikasi dengan anak saya. Anak saya menghubungi lewat telepon, posisinya sudah dirawat di Bethesda,” ucap Syafii saat ditemui di rumah duka RS Bethesda Yogyakarta, Selasa (24/1).

Menurut Syafii, saat bertelepon itu, anaknya sempat bercerita bahwa dirinya mengalami kekerasan saat mengikuti TGC. Anaknya juga mengeluhkan bahwa badannya sakit-sakit akibat kekerasan yang diterimanya. “Anak saya cerita (dia) dipukuli,” ungkapnya. “Saat bercerita itu, suaranya lemah. Saya langsung berangkat dari Lombok ke Yogyakarta ,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, keluarga memutuskan untuk menempuh jalur hukum agar peristiwa yang menimpa Ilham bisa diusut tuntas. Syafii juga judah mengizinkan jenazah putranya untuk diautopsi. “Sudah melapor ke Polda DIY dan diarahkan ke Polres Karanganyar. Jadi saya akan melapor ke sana,” tegasnya.

Mapala Unisi merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UII Yogyakarta. Pendidikan Dasar merupakan kegiatan rutin UKM Mapala ini.

Penjelasan Kampus

Pihak kampus sendiri menyebut kegiatan bertajuk TGC yang dilakukan 13-20 Januari 2017 merupakan kegiatan rutin yang dilakukan tiap tahun. Kegiatan itu sudah berlangsung sejak 37 tahun silam. Rektor UII Dr Ir Harsoyo menjelaskan, kegiatan TGC dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak universitas dan dijalankan sesuai prosedur formal yang berlaku di internal UII.

Elemen-elemen penting seperti proposal ke pihak universitas, penanggung jawab dari pihak panitia, susunan panitia dan jadwal acara, surat izin orang tua peserta, validasi kesiapan peserta dari sisi kesehatan, semua ada.

Sebelum mendaki, kata dia, peserta wajib melakukan tes kesehatan dan surat keterangan sehat dari dokter, dan sebelum pelaksanaan setiap tahap kegiatan TGC ada pemeriksaan tim medis bekerja sama dengan tim medis UNS).

Rektor menyebut dua mahasiswa meninggal dunia. “Seluruh civitas akademika UII mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Almarhum Muhammad Fadhli dan Almarhum Syaits Asyam,” kata rektor.

Namun, dinihari tadi, korban tewas bertambah  atas nama Ilham Nurfadmi Listia Adi (20), meninggal di RS Bethesda. Meski telah mendapat perawatan intensif, nyawa Ilham akhirnya tak tertolong.

Pihak UII sendiri telah membentuk tim investigasi di internal UII yang terdiri atas unsur pimpinan UII, bidang kemahasiswaan, bidang medis forensik, dan bidang hukum. Tim sedang menelusuri serta mencari fakta dan informasi yang lengkap terkait wafatnya ketiga mahasiswanya tersebut. Tim terbentuk untuk menelusuri dugaan praktik kekerasan yang dilakukan seniornya.

Kasus ini juga tengah ditangani Polek Karanganyar. “Kami akan mengundang panitia, peserta dan pihak-pihak yang menjadi saksi di lapangan. ini sedang proses pemanggilan. Kemarin dipanggil tapi belum komprehensif.  Kami hanya bisa mengatakan ada indikasi kekerasan oleh oknum-oknum tertentu di acara itu,” kata salah satu petugas Crisis Center UII Muzayin, Selasa (24/1).

Ia mengatakan, pihak kepolisian kini juga melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terkait kejadian tersebut. Pihak kampus berjanji akan kooperatif. “Jadi yang melaporkan ke kepolisian pihak keluarga yang meninggal. Ini baru pertama kali dalam rentang 37 tahun terakhir. Kami akan evaluasi secara total kejadian ini,” ungkapnya.

Muzayin menambahkan, pihak kampus juga telah berkomunikasi dengan orang tua para mahasiswa baik yang menjadi korban atau tidak. “Kami serahkan ke proses hukum. Jika ada terbukti, pasti ada juga mekanisme internal,” tutup dia. ags, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry