SURABAYA | duta.co – Sebanyak 26 anak yatim dan duafa diarak naik becak dan dikawal seluruh siswa-siswi SD Khadijah Pendegiling Surabaya, Sabtu (24/8/2024).

Anak-anak ini diajak berkeliling di sekitar sekolah naik becak supaya hatinya senang sebelum dikhitan. Agar perasaanya rileks dan tidak khawatir.

Anak-anak yatim dan duafa itu adalah peserta khitanan gratis yang digelar SD Khadijah Pandegiling setiap tahun. Kali ini berbarengan dengan acara Semarak HUT RI dan Peringatan Muharram 1446 Hijriyah.

Nampak senyum-senyum bahagia terpancar dari anak-anak yatim piatu dan duafa itu. Mereka berbaju putih, bersarung serta mengenakan peci dan kalungan bunga.

Kebahagiaan dirasakan Robin Vanfirsah. Siswa kelas 6 SDN Banyuurip 3 Surabaya itu selalu menebar senyum. Tidak tampak kecemasan di wajahnya walau hari itu dia akan dikhitan.

“Sudah lama kepingin (khitan,red) tapi ibu sama ayah selalu bilang tunggu dulu, belum ada uang,” kata Robin yang diantar kakeknya.

Robin mengaku sebentar lagi mau SMP maka dia pun ‘ngebet’ ingin dikhitan. “Nyari-nyari yang gratis, eh ada di sini (SD Khadijah Pendegiling,red). Alhamdulillah ayah ibu tidak perlu keluar uang,” jelas anak kedua pasangan Fitri dan Hendrik ini.

Robin nampak santai di atas becak saat berkeliling sekitar SD Khadijah Pendegiling Surabaya. DUTA/ist

Kepala Sekolah SD Khadijah Pandegiling, Syifa’ul Khoir mengatakan khitanan massal kali ini bekerjasama dengan RSI Surabaya Ahmad Yani. Karena keterbatasan tempat dan waktu, maka diputuskan hanya 26 anak yang dikhitan. “Yang daftar banyak tapi kami batasi,” ungkapnya.

Selain khitanan massal, SD Khadijah juga membagikan santunan sebanyak 76 paket sembako. “Ini semua atas bantuan dana dari komite sekolah dan juga dari sponsor. Alhamdulillah kami bisa melakukan ini tiap tahun,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, juga digelar bazaar dari komite sekolah dan sponsor. Juga ada penarikan undian berhadiah barang elektronik hingga sepeda gunung. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry