ANIES BASWEDAN dan SANDIAGA UNO

JAKARTA | duta.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta secara resmi menetapkan pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih periode tahun 2017-2022. Penetapan ini melalui surat keputusan yang dibacakan oleh KPU.
“Bismillah, maka pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. Kita ucapkan selamat. Semoga beliau bisa menjalankan amanah lima tahun yang akan datang,” kata Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, Jumat (5/5/2017).

Sumarno mengatakan, penetapan tersebut sudah mendapatkan kepastian dari Mahkamah Konstitusi (MK). Selain itu, juga tidak terdapat pengajuan keberatan hasil Pilkada DKI 2017. “Alhamdulillah, sekarang sudah menghasilkan gubernur dan wakil gubernur terpilih pilihan langsung oleh rakyat Jakarta,” ujar Sumarno.

Dari penghitungan KPU tingkat provinsi, pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengungguli pasangan petahana nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Total keseluruhan suara di provinsi hasil putaran kedua Pilkada DKI 2017, pasangan Ahok – Djarot memperoleh suara sebanyak 2.350.366 atau sekitar 42,04 persen, sedangkan pasangan Anies – Sandi sebanyak 3.240.987 atau sekitar 57,96 persen.
Program 100 Hari

Seusai dilantik pada Oktober 2017, Anies-Sandiaga akan menjalankan program 100 hari pertamanya. Apa saja?

Dikutip dari situs resmi Anies-Sandiaga, mereka akan fokus pada 3 hal yang menjadi prioritas. Yang pertama melakukan rekonsiliasi, kedua melakukan langkah-langkah awal memenuhi program kerja prioritas, dan ketiga mengkonsolidasikan birokrasi pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Soal rekonsiliasi, Anies-Sandiaga ingin memastikan ligkungan sosial, ekonomi, dan politik yang kondusif. Ada 5 poin yang menjadi fokus Anies-Sandiaga mengenai rekonsiliasi, yaitu:

a. Silaturahmi dengan seluruh mantan gubernur dan wakil Gubernur, tokoh-tokoh yang mewakili semua golongan,

dan pimpinan partai politik;

b. Membentuk forum gubernur dan wakil gubernur DKI sebagai sarana komunikasi;
c. Mengefektifkan forum kerukunan umat beragama di DKI Jakarta;
d. Mengadakan kegiatan ‘Gubernur/Wakil Gubernur Mendengar’ di Balai Kota; dan
e. Memulai pertemuan kota per kecamatan sejak minggu pertama menjabat. Pertemuan pertama akan dilakukan

bersama warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara.

Fokus kedua, yaitu langkah-langkah awal untuk memenuhi program kerja prioritas yang terbagi dalam 3 bidang seperti:

a. Menciptakan wirausahawan baru dan lapangan pekerjaan serta membentuk dan meresmikan 44 pusat

kewirausahaan dengan program OK OCE;
b.  Meluncurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan mendistribusikan ke anak putus sekolah; dan
c.  Meluncurkan Kartu Pangan Jakarta (KPJ), meluncurkan program hunian DP Rp 0, dan meluncurkan program

OK  OTrip dan OK O-Care.
Yang ketiga, adalah mengkonsolidasikan birokrasi Pemprov DKI Jakarta. Fokus ini terbagi dalam 6 bidang seperti:

a.  Membangun komunikasi dengan semua tingkatan birokrasi Pemda DKI Jakarta;
b.  Menciptakan iklim kerja birokrasi yang lebih sehat, manusiawi dan produktif;
c.  Mempersiapkan rancangan revisi APBD-P 2018 dan rancangan RPJMD 2017-2022 untuk masa sidang DPRD DKI

Jakarta tahun 2018 dengan sasaran revisi memasukkan program utama Anies-Sandi dalam APBD 2018;
d.  Memulai sinergi birokrasi dan pemerintahan provinsi dengan berbagai elemen untuk membangun paradigma

pembangunan berbasis gerakan’;
e.  Mengimplementasikan open goverment dengan pengelolaan sumber pembiayaan secara transparan dan dimulai

dengan menghindari manajemen keuangan non-budgeter; dan f. Menerbitkan Pergub yang diperlukan sebagai

landasan mengimplementasikan program prioritas, termasuk mengkonsolidasikan transportasi konvensional

dengan transportasi online.  hud/det

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry