SURABAYA | duta.co –  Tidak mudah berangkat ke tanah suci (Makkah-Madinah red.) baik untuk umroh, apalagi haji. Selain biaya mahal, pandemi covid-19 telah membuat antrean ke tanah suci, begitu panjang.

“Alhamdulillah, tahun ini sudah longgar. In sya Allah tidak ada masalah berarti. Hanya saja, bedanya, kalau mau pulang, kita harus PCR dulu. Ini kebutuhan kita, agar pulang tidak membawa penyakit,” demikian Hj Yossy Kusumadewi, Owner PT Ash Shafa Marwah Indonesia – Travel Umroh-Haji Plus di depan puluhan jamaah, Minggu (08/5/2022) di Primebiz Hotel, Surabaya.

Menurut Hj Yossy, pihaknya siap mengawal dan mendampingi (khidmat) untuk jamaah umroh ‘Ash-Shofa’ agar jamaah bisa lebih khusyuk beribadah umroh. “Kesempatan pergi ke tanah suci, itu tidak datang setiap waktu. Karenanya, harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Semoga ibadah umroh, aktivitas bathiniyah ini benar-benar diterima oleh Allah swt. Menjadi umroh yang mabruroh,” tambahnya.

Sementara jamaah laki-laki ‘Ash-Shofa’ akan didampingi Ust Didik Fanani SPdI, M.PdI dan Ust Taufiq, baik sebagai tour leader (TL) maupun muthawif, pemandu atau pembimbing ibadah umroh selama di tanah suci.

“Karena itu, perlu ada manasik umroh, agar kondisi lahir dan bathin para jamaah, benar-benar siap. Harapan kita, seluruh jamaah ‘Ash-Shofa’ pulang bisa membawa Ka’bah. Artinya selalu ingat Allah swt, selalu ingat Ka’bah, kapan pun dan di mana pun berada,” tegasnya.

Ust Didik juga memberikan motivasi khusus, bahwa, seluruh jamaah adalah tamu-tamu Allah, dzuyufurrahman. “Ingat, berdagang dengan Allah, tidak pernah ada ruginya. Maksudnya seluruh biaya haji, mau pun umroh akan dikembalikan oleh Allah swt dengan berlipat ganda, itu pasti,” tegasnya.

Masih menurut Ust Didik, ibadah umroh, kalau tidak dipersiapan dengan matang, maka, ada saja kegugupan. Sehingga tidak terlaksananya rukun umroh sesuai dengan aturan dan tata cara umroh. Padahal, rukun umroh sangat penting dilakukan bagi umat Muslim yang menjalaninya, agar tercipta ibadah yang sah dan diterima.

Selama proses manasik umroh, jamaah dibimbing untuk Memahami Tata Cara Ibadah Umroh. Diberikan pemahaman mengenai wajib umroh, rukun umroh, sunnah umroh dan hal-hal yang dilarang ketika umroh. “Melalui manasik umroh pula jamaah dibekali doa-doa dan tata cara pelaksanaan ibadah umroh,” urainya.

Selain itu, lanjutnya, dalam manasik umroh jamaah mendapatkan pengetahuan mengenai kondisi ketika di Tanah Suci. Cuaca Tanah Suci yang cenderung panas dan terik tentu berbeda dengan di Indonesia. Sehingga nantinya calon jamaah umroh dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap perbedaan cuaca tersebut.

“Tak kalah penting adalah bisa berkomunikasi dengan jamaah lainnya, bisa saling bantu, saling mengingatkan karena kita semua adalah bersaudara,” tutupnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry