Para nara Sumber saat memberikan paparannya dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Award 2023 di Hotel Bumi Surabaya, Rabu (22/11/2023). Ginsi Award 2023 diberikan kepada para anggota yang telah berkontribusi baik pada perkembangan ekonomi Jatim. DUTA / Wiwiek Wulandari

SURABAYA | duta.co – Para Pelaku impor memilih untuk wait and see atau menunggu hingga pesta demokrasi selesai. Ini dikarenakan tahun politik merupakan tahun penuh tantangan dan ketidakpastian.

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan GINSI Jatim, Medy Prakoso mengatakan pesta demokrasi, yang dihadapi adalah regulasi tidak menentu yang disebabkan oleh proses pesta demokrasi sehingga yang kami lakukan adalah wait and see sampai 2024. “Sampai pesta politik ini selesai,” ungkapnya saat ditemui pada Ginsi Award 2023 dan Economic Outlook 2024 di Surabaya, Rabu (22/11/2023).

Dari data BPS Jatim menunjukkan, pada Agustus 2023 misalnya, impor Jatim mencapai US$ 2,36 miliar. Angka ini mengalami penurunan 7,76% dibandingkan Juli 2023 yang sebesar US$ 2,55 miliar. Nilai tersebut juga turun 25,14% dibandingkan Agustus 2022 yang sebesar US$ 3,15 miliar.

Terkait komposisi impor Jatim, ia mengungkapkan saat ini terbesar adalah bahan baku yang mencapai 70%. Sedangkan barang jadi hanya dikisaran 12 persen dan sisanya adalah barang modal.

Dan ini artinya yang diimpor bukan bahan jadi. Memang kami tidak terlalu mendukung impor barang jadi yang telah dilakukan beberapa pihak. Sehingga yang diimpor anggota Ginsi pun 70% adalah bahan baku untuk diolah untuk diekspor kembali atau digunakan dalam negeri,” terangnya.

Lebih lanjut Medy mengungkapkan bahwa komposisi impor bahan baku di Jatim memang selalu fluktuatif antara 73% hingga 83%. Sementara impor barang jadi diangka 12%, turun dibanding beberapa tahun sebelumnya yang mencapai 19%.

“Artinya, fluktuasinya sekitar itu. Nah, sekarang mengalami penurunan menjadi karena nasional juga mengalami penurunan. Jadi sifatnya sebenarnya tidak permanen, suatu saat juga akan naik, naiknya ya sekitar 82% hingga 83% turunnya juga hanya sekitar 70% hingga 73 %. Stabil kita diangka 78%,” ungkapnya.

Meski demikian, Medy mengaku tetap optimistis jika kinerja impor akan membaik usai pesta demokrasi.

Ginsi Award 2023 diberikan kepada para anggota yang telah berkontribusi baik pada perkembangan ekonomi Jatim. Penilaian dilakukan dalam hal pertama adalah administratif, bagaimana kepatuhan administrasi mereka. Kedua tentang keaktifan dan partisipasi para pengusaha dan ketiga adalah reputasi, bagaimana mereka menjaga reputasinya dengan baik bersama Ginsi.

Hal ini juga untuk memacu kinerja anggota Ginsi serta pemahaman mereka terhadap aturan impor, maka Ginsi Jatim memberikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan anggota Ginsi Jatim dalam “Ginsi Award 2023”. Ada 15 penghargaan dengan 6 kategori yang diberikan kepada perusahaan yang dianggap layak karena telah lolos dalam penilaian. wik

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry