SURABAYA | duta.co — Di 2024 ini Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menargetkan prevalensi stunting di angka 13 persen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan terus mengoptimalkan program Bangga Kencana.
Karena itu, BKKBN Jatim melakukan penandatanganan kontrak kinerja dengan pemerintah daerah melalui satu kontrak kinerja. Di mana dalam kontrak kinerja tersebut sudah ada target-target program Bangga Kencana dan program percepatan penurunan stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati mengatakan di dalam kontrak kinerja juga sudah ada sumber anggaran yang bisa digunakan untuk pengelolan program melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) baik fisik maupun non fisik di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Disinggung soal target, Erna menjelaskan ada target program Bangga Kencana terdiri dari program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dengan berbagai kegiatan.
“Capaian kinerja dari program Bangga Kencana tahun kemarin sudah bagus. Di tahun ini, tentunya Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur berharap agar lebih baik lagi,” ujarnya usai kegiatan Rapat Evaluasi serta Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Optimalisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Gedung Lestari Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Selasa (30/1/2024).
Untuk data prevalensi stunting 2023, ungkap Erna, masih menunggu publish oleh Kementerian Kesehatan. Namun provinsi Jawa Timur sendiri menargetkan 16 persen di 2023 sedangkan di 2024 sebesar 13 persen. Sedangkan realisasi angka prevalensi stunting di Jatim 2022 kemarin sebesar 19,2 persen. ril/hms