TAMBAH PASOKAN LISTRIK : Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali, Amin Subekti (tiga dari kanan) didampingi GM PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Dwi Kusnanto (dua dari kanan) saat meninjau PLTGU Grati, Selasa (21/3). DUTA/istimewa

 

PASURUAN – Awal 2019 mendatang, suplai atau pasokan listrik di Jawa Timur akan bertambah sebesar 2×160 megawatt (MW). Ini setelah beroperasinya pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) di Grati Kabupaten Pasuruan. Ini sebagai langkah untuk mendukung percepatan program pemerintah 35 ribu MW.

Untuk mempercepat pembangunan itu, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali, Amin Subekti meninjaunya secara langsung. “Awalnya diperkirakan akhir 2019, makanya kami melakukan peninjauan karena kami ingin proyek ini bisa dipercepat sehingga kami target awal 2019 sudah bisa beroperasi,” tutur Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Pinto Raharjo, Rabu (22/3).

Dengan diperasionalkannya proyek ini, jelas pasokan lisrik akan bertambah khususnya di Jatim. Dari saat ini sebesar 8.600 MW menjadi hamper 9 ribu MW. Dengan pasokan listrik yang sebesar itu, diakui Pinto masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Jawa Timur. Bahkan, pasokan itu bisa digunakan untuk industri-industri besar. “Jangan takut untuk investasi di Jatim. Karena listriknya sangat mencukupi. Luar biasa pokoknya bahkan saat beban puncak, kami tidak kekurangan,” jelasnya.

Karenanya, untuk proyek PLTGU di Grati ini, PLN akan mempercepat proses-proses yang menjadi permasalahan yang ada termasuk dalam hal pembebasan lahan. “Ada empat tower PLN yang belum bisa dibangun karena ada masalah pembebasan lahan,” tandasnya.

Selain meninjau PLTGU itu, PLN juga melakukan kontrak tanda tangan penambahan daya dengan PT Chileil Jedhang dari 62 MW menjadi 78 MW. (end)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry