SURABAYA l duta.co – PT Sun Life Financial Indonesia di 2019 ini sudah membayarkan klaim sebesar Rp 1,3 triliun. Jumlah itu, dari semua produk yang dijualnya. Namun tiga terbesar yakni klaim meninggal dunia, kesehatan dan penyakit kronis.
Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia mengatakan jumlah klaim itu cukup besar. Namun pihaknya enggan menyebut jumlah itu dibandingkan dengan klaim periode yang sama tahun lalu.
“Yang pasti kami selalu tepat membayarkan klaim kepada pemegang polis kami sesuai dengan produk yang sudah mereka beli,” ujar Elin usai pembukaan Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di Surabaya, Selasa (19/11).
Elin mengakui, saat ini kesadaran masyarakat untuk berasuransi sudah mulai tumbuh. Namun pasar itu masih terbuka lebar karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. “Terlihat dari pertumbuhan kita yang selalu double digit,” tukasnya.
Kesadaran berasuransi itu mulai ditularkan Sun Life Indonesia ke kalangan anak muda atau milenial. Karenanya, perusahaan asuransi dengan warna identitas kuning itu mencoba menggaet anak milenial itu untuk menjadi agen asuransi.
“Anak muda pastinya harus berhubungan dengan anak muda. Anak-anak sekarang itu semua serba praktis. Makanya kantor pemasaran mandiri yang baru ini, konsepnya sangat anak muda,” tuturnya.
Di Surabaya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya, kata Elin sangatlah potensial. Dengan kontribusi sebesar 20 persen terutama untuk kepesertaan, Sun Life Indonesia sangat memperhatikan perkembangan kota-kota di Jatim.
Tidak mengherankan, kantor-kantor baru selalu dibuka di beberapa kota di Jawa Timur. Sampai saat ini sudah ada 19 kantor Sun Life di Jatim mulai Surabaya, Jember, Banyuwangi, Jombang, Madiun dan kota lainnya.
“Jumlah kantor itu masih kurang agar bisa terus menjangkau daerah-daerah yang ada. Karena kantor perwakilan yang ada terkadang masih kurang untuk meng-covernya. Kita target bisa terus benambah kantor baru,” tukasnya. end
