Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir saat berpidato di acara seminar 4 tahun Kinerja Kemristekdikti dan Perguruan Tinggi se-Jawa Timur, di Kampus C Unair, Kamis (22/11). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co –  Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengumpulkan para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Timur, Kamis (22/11).

Bertempat di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen Kampus C Universitas Airlangga, Mohammad Nasir membeberkan capaian selama empat tahun lembaganya mengabdi untuk kemajuan pendidikan di tanah air.

Mohammad Nasir mengatakan capaian selama ini perlu diungkapkan dan juga yang belum dicapai.

Ini dilakukan untuk mencari solusi apa yang hendak dilakukan di tahun-tahun berikutnya.

“Yang pasti kita iingin menjadikan perguruan tinggi di Indonesia ini yang berkelas dunia. Dan juga riset-riset yang dihasilkan bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak,” katanya.

Menristek melalui Sekretaris Jenderal Kemristek Ainun Naim membeberkan hasil kinerja selama empat tahun.

Di hadapan para pimpinan PTN dan PTS serta mahasiswa, Ainun Naim mengungkap tentang program perusahaan rintisan atau start up.

Diakuinya, start up ini perlu dimuncukan untuk menghasilkan nilai ekonomi yang ke depan bisa menyejahterakan perekonomian bangsa.

“Sebagai perguruan tinggi tidak hanya dituntut untuk mengembangkan riset dan teknologi. Tapi juga berperan penting dalam membangun ekonomi dengan menciptakan perusahaan-perusahaan rintisan baru,” ujarnya.

Selama empat tahun ini, kata Ainun Naim, Kemristekdikti sudah mengembangkan start up. Pada 2015 lalu jumlahnya masih 52 start up yang berada di bawah Kemristekdikti.

Pada 2016 sudah berkembang menjadi 203 start up dan pada 2018 ini lebih dari 900. “Target kita pada 2019 mendatang bisa mencapai seribu start up,” tukasnya.

Dikatakannya, Kemristektikti tidak hanya membantu menciptakan start up ini.

Tapi juga bagaimana membuat perusahaan ini bisa sukses, bisa menarik investor dan bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Tak lupa bisa mencipatakan tenaga kerja baru.

“Selama ini sudah banyak yang masuk ke pasar, bisnis-bisnis yang ditekuni start up ini. Ada yang bergerak di bidang teknologi, pangan, energi dan transportasi. Ada banyak bisnisnya,” jelasnya.

Karena itu, peran perguruan tinggi sangat penting untuk menciptakan start up ini. Inovasi harus terus digalakkan.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan membuat science technopark.

“Kita sudah kembangkan itu di beberapa perguruan tinggi. Memang tidak mudah untuk bisa membuat science technopark ini,” tukas Ainun.

Menjadi science technopark ada proses yang dilakukan. Sebelum menjadi science technopark ini biasanya mengembangkan sesuatu yang berkaitan dengan inovasi.

Misalnya pusat unggulan inovasi dan sejenisnya. Setelah itu baru ada penilaian atas capaian kinerja. “Baru bisa kita buat science technopark,” tukasnya.

Untuk kuat dalam inovasi ini, ekosistem harus disusun. Inovasi tidak bisa dibangun  tanpa adanya integrasi dan komprehensif.

“Mengapa google lahirnya di Amerika. Karena di sana ekosistemnya mendukung adanya inovasi. Siapa yang berinovasi maka akan mendapat apresiasi dari masyarakat. Kita akan menuju kea rah sana,” ungkapnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry