
SURABAYA | duta.co – Sejak meluncurnya teknologi 4G LTE ke pasaran, perusahaan operator selular terus berupaya untuk bersaing. Walau bagi mereka sangat sulit untuk bisa mengembangkan jumlah pelanggan karena harus merebut pelanggan yang sudah menjadi pelanggan operator lain.
Di 2017 lalu, buktinya. Pasar dianggap tidak berkembang maksimal. Karena jumlah kartu yang beredar sudah melebihi jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Itu berarti, masing-masing penduduk sudah menjadi pelanggan minimal dua operator selular.
Bagi Smartfren, ini sesuatu yang berat. Mereka menyadari saat menjadi operator khusus di teknologi CDMA, mereka adalah pemain tunggalnya, tanpa pesaing. Namun ketika sudah melangkah ke teknologi 4G LTE, mereka harus bersaing dengan operator ‘gajah’ yang sebelumnya sudah eksis dengan pelanggan kalangan mapan.
“Tapi kami tidak takut, kami memiliki produk yang akan membuat pelanggan yang sudah eksis dengan kartunya selama ini bisa tertarik untuk juga memiliki Smartfren,” ujar Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim saat berbincang dengan media di Surabaya, kemarin.
Dikatakan Djoko, Smartfren memiliki banyak sekali produk yang bisa dilirik pelanggan operator lain untuk memiliki produk Smartfren. Salah satunya adalah handset Andromax Prima. Produk ini, kata Djoko adalah feature phone yang bagi operator lain, hanya bisa dipakai dengan kartu berteknologi 2G.
Tapi di Smartfren, dengan produknya Andromax Prime, sudah bisa mendapatkan jaringan dengan teknologi 4G LTE yang bisa dipakai untuk browsing, chatting dan sebagainya. “Bisa whatsapp, bisa browsing, bisa main sosmed dan sebagainya,” ungkapnya.
Dengan kecanggihan-kecanggihan ini, Smartfren menarget pelanggan operator lain yang masih menggunakan teknologi 2G yang jumlahnya sekitar 70 persen dari total pelanggan bisa memiliki handset ini.
“Andromax Prime ini juga bisa buat modem. Sehingga ini akan menarik pelanggan 2G dari operator lain untuk beralih. Apalagi harganya sangat murah yakni Rp 199 ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp 350 ribu,” tandasnya.
Karena itu, Smartfren menarget bisa menjual Andromax Prima ini sebanyak 500 ribu sebelum lebaran 2018 ini di seluruh Indonesia. Setelah lebaran target akan ditambah lagi. “Jatim kami target bisa memberikan kontribusi sebesar 20 persen,” ungkapnya.
Selain itu, Smartffren juga mencoba untuk memperkenalkan produk-produk Andromax lainnya kepada pelanggan yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan handset lain. “Kualitas jaringan kami jangan diragukan lagi. Karena handset internasional seperti Samsung, Lenovo bahkan Iphone sudah bersedia melakukan bundling dengan kita. Ini tandasnya apa, karena kualitas jaringan kita tidak diragukan lagi,” jelasnya.
Karena itu, dengan strategi market yang ada itu, Smarften menarget pada 2018 ini jumlah pelanggannya bisa mencapai 20 juta dari 12 juta yang saat ini ada. end