Aslakhul Umam, Account & Office Manager  PT. BCI Asia – Surabaya (duta.co/dok)

SURABAYA | duta.co – Tahun 2018, bisa jadi tahun politik dimana aka nada pemilihan kepqala daerah serentak di sejumlah daerah di Indonesia. akankan prospek pasar konstruksi dan pemerintah memegang peranan kunci.

Melalui BCI Economic lembaga Analisis dan layanan informasi terkemukka, di Asia Pasific, baru saja melaunching riset pasar konstruksi di tahun depan, 2018, melalui Analisa, Indonesia Construction Market Outlook 2018, yang meliputi trends konstruksi dan prosentasi kondisi di tahun 2018.

Aslakhul Umam, Account & Office Manager  PT. BCI Asia – Surabaya mengatakan laporan ini diberikan untuk menginformasikan pergerakan pasar dan perkembangan konstruksi saat ini dan ke depan. Dengan Analisa tentang sektor sektor terpenting di beberapa proyek konstruksi diharapakan menjadi referensi perkembangan konstruksi nasional.

“Analisa terhadap indikator kinerja utama untuk sektor konstruksi menunjukkan bahwa  perkembangan Pasar konstruksi Indonesia,” jelasnya.

Umam menambahkan pada 2018, total proyek proyek konstruksi (Proyek Bangunan dan Sipil, tidak termasuk Minyak dan Gas Bumi) diprediksi meningkat sedikit hingga 3% dibanding 2017. Ini sama dengan kenaikan 3% juga untuk tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya.

“Total pasar konstruksi Indonesia diperkirakan mencapai Rp 451.337 Triliun pada 2018 dimana 65% berada di sektor Civil dan 35% di sektor Komersial Building (Bangunan),” ujarnya.

Sementara sektor proyek civil  (termasuk Infrastruktur, Transportasi dan Utilitas) meningkat pada tahun 2017 meningkat 4% dibandingkan dengan 2016. Diperkirakan bahwa konstruksi sipil akan meningkat sebesar 4% lagi senilai Rp 293,827 Triliun  pada 2018.

“Sektor Proyek Building (Bangunan) konstruksi diproyeksikan akan meningkat sekitar 1% di tahun 2018 dengan total Nilai Konstruksi  Rp 157,511 Triliun. Sektor Residensial, sebesar 41%, menjadi konstribusi terbesar diikuti sektor Industri sebesar 18%,” jelasnya.

Pertumbuhan populasi, pesatnya urbanisasi menjadi dua faktor yang mendorong kenaikan nilai pasar konstruksi Indonesia dari USD 102,64 miliar pada tahun 2017 dan diperkirakan meningkat menjadi USD 136,26 miliar pada tahun 2021.

Kenaikan dari peningkatan itu juga diprediksi mendorong permintaan besar akan teknologi dan produk bangunan yang inovatif. Proyek yang terdaftar mencakup proyek jalan tol nasional, proyek kereta api nasional, dan usaha di bidang pengelolaan energi dan limbah. Tak hanya mendapatkan keuntungan dari pasar unggulan, proyek-proyek konstruksi ini berjalan seiring dengan tenggat waktu yang ketat. Salah satunya adalah rencana lima tahun untuk membangun 1 juta rumah di seluruh penjuru negeri. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry