SURABAYA |duta.co – Tahun ini, inflasi nampaknya akan sulit ditekan minimal sama seperti tahun lalu yang mencapai angka 3 persen. Semua itu karena adanya kebikakan-kebijakan pemerintah yang membuat inflasi tidak bisa dikendalikan misalnya kenaikan tarif listrik, bahan pokok dan sebagainya. Sehingga kemungkinan inflasi hingga akhir tahun ini bisa mencapai 3 hingga 5 persen.

Dody Budi Waluyo, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia mengatakan inflasi itu dipengaruhi banyak faktor. Terutama kenaikan harga yang menyangkut hajad hidup orang banyak.

“Kenaikan tarif listrik, elpiji, sebentar lagi bahan bakar minyak yang katanya akan menuju angka keekonomisan, semua itu bisa menjadi pemicu inflasi yang tidak bisa dihindari. Karena itu kebijakan pemerintah yang mau tidak mau masyarakat harus melaksanakannya,” ujarnya di acara Diseminasi Kebijakan Moneter dan Laporan Nusantara, di Kantor Bank Indonesia Jawa Timur, Kamis (9/3).

Untuk masalah pertumbuhan ekonomi,  Dody mengatakan, Indonesia masih cukup memiliki potensi bertumbuh. Hal itu dilihat dari banyak indikasi di antaranya kondisi makro ekonomi yang mulai membaik, harga komoditas global yang meningkat, harga energy yang juga mulai membaik. “Kita prediksi performa ekonomi kita juga bisa membaik,” tandasnya.

Dengan kondisi yang cukup bagus itu, diprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa di angka 5 hingga 5,4 persen. “Kita lihat, perekonomian dunia membaik, itu salah satu indikasi yang bisa berimbas ke perekonomian dalam negeri,” tukasnya. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry