Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati (tengah) bersama perwakilan dari Konsorsium PTV Jawa Timur usai penandatangan kerjasama di Surabaya, Senin (20/5/2024). DUTA/ist
SURABAYA | duta.co – Empat belas perguruan tinggi Vokasi (PTV) di Jawa Timur melakukan Business Matching dengan 60 pengusaha yang menjadi anggota Kadin Jawa Timur, di Surabaya, Senin (20/5/2024).

Business matching ini untuk  berkoordinasi dan penjajakan dengan Industri agar lebih mengenal tentang semua program yang sudah dibuat 14 kampus yang tergabung dalam Konsorsium PTV.

Ketua Konsorsium PTV Jawa Timur,  Prof Amang Sudarsono mengatakan pertemuan ini untuk lebih saling mengenal antara PTV dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Agar memiliki pandangan yang sama agar lembaga pendidikan vokasi bisa mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan industri,” jelasnya.

Dengan langkah ini, diharapkan nantinya akan ada pengembangan berupa teaching factory (TF) berbasis konsorsium di mana 14 PTV itu akan berkolaborasi dengan industri.

“Karena di beberapa industri, kendala atau masalah tidak bisa diselesaikan oleh satu PTV, sehingga kita harus berkolaborasi antar PTV dengan industri,” tambahnya.

Prof Amang menegaskan Konsorsium PTV dan industri ini bisa menggarap peluang-peluang yang ada di wilayah di sekitar. Apalagi potensi daerah di Jatim sangat besar. Jatim sendiri dibagi dalam beberapa klaster yang disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.

Di antaranya adalah kawasan Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Tuban. Kawasan ini memiliki peluang untuk pengembangan industri arus barang, ekspansi minyak, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik dan sebagainya.

Kawasan Madura untuk pengembangan industri perikanan, sapi potong dan garam. Selanjutnya  kawasan Lingkar Sewilis untuk sentra agro industri dan agro wisata hortikultura.

Kawasan Bromo Tengger Semeru untuk pusat pariwisata, lumbung energi listrik dan pengolahan.  KEK Singhasari untuk pengembangan wisata. Selanjutnya kawasan Selingkar Ijen, selain sebagai pusat pariwisata alam dan budaya juga sebagai daerah pelintasan barang dan orang ke Pulau Bali.

“Kami dari PT merespon kebutuhan itu dengan memperhatikan penyerapan sumber daya manusia (SDM). Tantangan itu kami respon sesuai standar nasional berbasis potensi,” tuturnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati menambahkan Konsorsium PTV ini sudah terbentuk setahun yang lalu. Dengan setahun terbentuk maka sudah melakukan langkah-langkah yang akan dilakukan.

‘Dan konsorsium yang terbentuk di Jawa Timur berdiskusi panjang dengan berbagai pihak lalu teridentifikasi potensi kerjasama dan nantinya akan bekerja di bidang apa saja. .

“Hari ini dikukuhkanlah komitmen kerjasama antar para pihak yang selama ini kita kita ajak diskusi. Kita ingin saling punya pemahaman yang baik satu sama lain. Lalu bentuknya kerjasama konkrit setelahnya akan ada langkah-langkah yang nyata untuk menyiapkan SDM masa depan yang mampu menjadi talenta unggul bagi perekonomian,” tandasnya.

“Kita hanya hanya bicara dunia usaha dunia industri tetapi bagaimana talenta Jawa Timur bisa berkontribusi positif dan produktif bagi pembangunan ekonomi di Jawa Timur,” tambahnya.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mendukung program dari Konsorsium PTV ini. “Ini adalah kolaborasi antara perguruan tinggi Vokasi dengan industri. Sehingga kita harus mendukung untuk penyiapan sumber daya manusia yang unggul,” tukasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry