JOMBANG | duta.co – Suasana haru dan penuh harapan menyelimuti Desa Jati Banjar, Kecamatan Ploso, Minggu pagi (22/6/2025). Di tanah sederhana itu, harapan akan rumah yang layak bagi warga kurang mampu mulai ditanam secara harfiah dan batiniah.

Bupati Jombang, H. Warsubi, meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Syukur Kemerdekaan Bangsa Indonesia Layak Huni Shiddiqiyah, sebuah program gotong royong dari keluarga besar Pondok Pesantren Shiddiqiyah yang telah membangun 136 rumah untuk masyarakat tidak mampu di seluruh Indonesia.

“Rumah bukan sekadar tempat berteduh. Ia adalah tempat tumbuhnya harapan, martabat, dan cita-cita. Saya sangat mengapresiasi inisiatif luar biasa dari keluarga besar Shiddiqiyah. Ini bukan hanya proyek sosial, ini adalah gerakan kemanusiaan,” ucap Bupati Warsubi, yang hadir bersama istrinya Hj. Yuliati Nugrahani.

Di antara barisan warga yang hadir, beberapa di antaranya adalah calon penerima rumah. Wajah-wajah mereka menyimpan raut haru. Ada yang menggenggam tangan pasangannya erat, ada pula yang berkaca-kaca sambil memandangi lahan kosong yang sebentar lagi akan berubah menjadi rumah penuh berkah.

Bupati menegaskan, pembangunan rumah layak huni seperti ini tidak hanya menyentuh ranah fisik, tetapi juga menyentuh nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. “Ketika kita membangun rumah untuk orang lain, sejatinya kita sedang membangun masa depan mereka,” tambahnya.

Ketua Umum DPP Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid), Joko Herwanto, menceritakan bahwa seluruh rumah dibangun melalui urunan warga Shiddiqiyah dari berbagai daerah. “Ini adalah bentuk syukur kami kepada Allah SWT. Ada juga sumbangsih dari Sang Mursyid KH. Muchtar Mu’ti dan dari Pabrik Rokok Sehat Tentrem. Semua kami lakukan dengan hati,” ujarnya dengan suara bergetar.

Sejak dimulai tahun 2022, sebanyak 136 rumah telah berdiri di berbagai kota/kabupaten, termasuk 10 rumah yang dibangun di Jombang tahun ini.

“Yang paling membahagiakan adalah ketika kita menyerahkan kunci rumah ke tangan orang yang sebelumnya tinggal di gubuk reyot. Air mata mereka selalu membuat kami sadar: bahwa sebaik-baiknya amal adalah yang menyentuh hidup orang lain secara nyata,” tambah Joko lirih.

Di akhir acara, Abah Bupati begitu warga menyapanya turut memberikan dana motivasi sebagai bentuk dukungan pribadi untuk pembangunan rumah tersebut. Tindakan yang sederhana, tapi bermakna besar bagi kelanjutan program ini.

Acara ini juga dihadiri Kapolsek Ploso Kompol Purwo Atmojo Rumantyo, perwakilan Dandim, staf ahli Bupati, serta tokoh masyarakat. Namun yang paling terasa hari itu bukan seremoninya melainkan semangat gotong royong, cinta tanah air, dan kasih sayang kepada sesama manusia. (din)