Haul almarhum KH Abdul Muid, pendiri Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya, diisi dengan hafalan Alquran dari 120 penghafal Allquran, Sabtu (16/7/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Haul KH Abdul Muid, pendiri Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya, Sabtu (16/7/2022) dihadiri 120 penghafal Alquran.

 Para penghafal Alquran ini terbagi dalam 40 majelis di enam kecamatan yaitu Sambikerep, Tandes, Benowo, Dukuh Pakis, Lakarsantri dan Wiyung yang berlangsung dari pagi hingga sore.

Kegiatan memperingati enam tahun meninggalnya KH Abdul Muid ini diawali dengan ziarah ke makam almarhum yang kemudian dilanjutkan khataman Alquran.

“Alhamdulillah, haul yang sudah enam kali dilakukan ini disambut hafidz dan hafidzah dari lima kota. Selain dari Surabaya, juga dari Gresik, Sidoarjo, Malang, Pasuruan,” ungkap Achmad Sholahuddin, Ketua Umum Forum Silaturahim Khufat Surabaya periode 2020-2023.

Peserta khataman Alquran ini dari beragam usia, mulai 20 tahun hingga 60 tahun. “Bahkan ada dua orang hafidz tunanetra,” ujarnya.

Achmad menambahkan, rangkaian kegiatan haul ini berlanjut dengan tahlil yang bakal diadakan di kediaman almarhum Abdul Muid, Minggu (17/7/2022). “Doa bersama ini insyaallah dihadiri 400 orang dari kalangan saudara dan warga sekitar,” paparnya.

Ditemui di tempat yang sama, Ahmad Muzakky Al-Hamidz, penasehat Huffadz Jawa Timur menekankan bahwa khataman Quran tersebut sudah berlangsung dan rutin dilakukan sejak Abdul Muid sebelum meninggal.

“Kita yakini jika kita meneruskan sesuatu yang disenangi ahli kubur, itu akan menambah kebahagiaan dan keberkahan di alam barzah,” tandasnya.

Di sisi lain, doa-doa tersebut diharapkan pula membawa efek positif bagi lembaga pendidikan yang menaungi SMP dan SMA Shafta ini.

“Harapannya tentu anak-anak yang sekolah di sini diberi kemudahan dan kelancaran. Mereka jadi generasi muda yang gemilang terutama dalam hal Alquran,” ucapnya.

Ahmad Muzakky berharap mereka yang menempuh pendidikan di sekolah berbasis Islam itu dapat aura positif dari Al-Quran yang dibaca para hafidz dan hafidzah.

“Sehingga jika nanti jadi dokter, dokter yang mengerti Quran, arsitek yang mengerti Quran. Juga jadi politikus, birokrat, serta pengusaha yang hafal Quran,” imbuhnya.

Sementara H Ahmad Nashruddin MBA, Ketua Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya menyatakan bahwa Khatmil Quran Akbar ini terus bertambah setiap tahunnya.

“Tahun lalu ada 33 majelis, sekarang jadi 40 majelis. Semoga akan bertambah terus majelisnya,” harapnya.

Selain khataman Alquran, lanjut Ahmad Nashruddin, amanah lain dari Abdul Muid adalah mengelola pondok untuk para santri. “Alhamdulillah, rumah abah Abdul Muid itu sekarang kami jadikan pondok pesantren yang santrinya juga terus bertambah. Tahun lalu ada delapan sekarang jadi 10 orang,” bebernya.

Dia menyatakan, penghuni ponpes tersebut mayoritas dari luar Surabaya. diantaranya dari Pasuruan dan Madura. “Semoga rintisan kami ini akan terus bertambah santrinya,” pungkas Ahmad Nashruddin. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry