Kegiatan UNBK di SMPN 7 Kota Pasuruan di hari pertama. (DUTA.CO/Abdul Aziz)

PASURUAN | duta.co – Sejumlah 3.602 siswa-siswi SMP/Mts negeri/swasta se-Kota Pasuruan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNPK) di hari pertama, Senin (23/4/2018). Dari jumlah itu, sebanyak 3.501 pelajar mengikuti UNBK dan 102 pelajar lainnya masih ikuti melalui sistem UNPK.

Sementara, ditemukan ada 19 SMP/Mts negeri/swasta yang menggunakan SMP lain sebagai tempat berlangsungnya ujian UNBK tahun ini. Bahkan, ada juga yang menumpang di SMK dan MA.

“Kesembilan belas lembaga itu belum memiliki sarana dan prasarana penunjang Unas, yakni laboratorium komputer,” papar Kadis Pendidikan Kota Pasuruan, Suhariyanto, saat sidak.

Dia menjelaskan, kalau pihaknya memaklumi atas persoalan tersebut lantaran tidak ada sarana dan prasarana penunjang atas berlangsungnya ujian itu. “Saat tanya siapkah melaksanakan UNBK, semuanya menjawab siap. Tapi ketika ditanyai siap sarprasnya, mereka belum siap. Kami persilahkan sekolah itu menggunakan sekolah lain yang punya lab dan komputer memadai,” urainya.

Tak hanya menumpang di sekolah lain, setidaknya ada 102 pelajar dari 7 lembaga yang masih mengikuti UNPK, yakni SMP Sabiluth Thoyyib, SMP 1949, SMP Bahtera Indonesia, SMP Darul Ulum, SMP Pancasila dan SMP Roudhotul Hasanah. Seluruh sekolah tersebut belum bisa melaksanakan UNBK lantaran tidak memiliki komputer dengan jumlah yang mencukupi.

“Kita menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing sekolah. Apakah sudah bisa menggelar UNBK atau belum. Kalau pun belum bisa tahun ini, ya mudah-mudahan tahun depan mereka bisa untuk melaksanakannya sendiri. Namun kalau tidak bisa, tentunya kami akan memfasilitasinya,” ujar Suharyanto, mendampingi Wali Kota Pasuruan, Setiyono, saat monitoring di SMPN 7.

Untuk pelaksanaan UNPK, masing-masing sekolah mengambil naskah Unas di Polres Pasuruan Kota dan dikawal oleh petugas kepolisian. Menurut Suharyanto, soal naskah UNBK dan UNPK tidak ada perbedaan tahun ini. “Yang berbeda hanya sarpras nya saja. Satunya pakai sistem komputer dan satunya pakai pola menggunakan pulpen dan kertas,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Setiyono dalam sidaknya tidak menemukan kendala yang dihadapi sekolah, mulai dari jaringan internet yang trouble hingga kertas yang kurang atau soal yang kosong. “Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Tidak ada siswa yang absen. Semuanya masuk. Komputer maupun naskah ujian tidak ada masalah,” jelasnya. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry