DIFTERI: UPT Puskemas Pakong (foto). Kecamatan Pakong penyumbang kasus difteri terbanyak. (FT/ Duta.co/Habib)

PAMEKASAN | duta.co – Di Kabupaten Pamekasan ditemukan 10 kasus difteri. Sementara Kecamatan Pakong merupakan salah satu penyumbang difteri terbanyak diantara 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Gerbang Salam tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pamekasan, Ismail Bey di kantornya jalan Raya Nyalaran Pamekasan, Rabu (30/1).

“Paling banyak kasus difteri kalau tidak salah di wilayah Pakong dengan 10 orang penderita,” ungkapnya.

Difteri merupakan suatu penyakit pernapasan yang berat yang disebabkan oleh toksin atau racun yang dikeluarkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria.

Bakteri ini dapat menghasilkan toksin (racun) yang dapat merusak jaringan, dan apabila toksin ini menyebar dan masuk ke dalam darah dan kelenjar getah bening, akan menyebabkan infeksi di berbagai organ dan menyebabkan kegagalan organ.

Dan difteri termasuk penyakit berbahaya yang sifatnya mudah menular dan dapat berakibat fatal hingga berujung pada kematian. Pada umumnya menyerang balita dan anak-anak pada rentang usia 1-9 tahun, namun beberapa kasus difteri juga bisa terjadi pada bayi, remaja, bahkan orang dewasa.

Bey, begitu disapa menambahkan, untuk mencegah menularnya penyakit tersebut, Dinkes Pamekasan gencar melakukan sosialisasi serta berupaya agar masyarakat melakukan imunisasi.

“Di Jawa Timur sendiri termasuk di Pamekasan, dalam rangka mencegah penyebaran difteri akan dimulai secara serentak pada tanggal 5 Februari, dan bulan Juli, serta terakhir di bulan November,” tuturnya.

Lebih lanjut pihaknya menghimbau kepada masyarakat, untuk menghindari meluasnya penyakit difteri, agar hendaknya anak yang berumur 1-19 tahun agar dilakukan imunisasi ulang, baik ke pos-pos pelayanan terdekat, Polindes, Puskesmas, Rumah Sakit dan klinik.

“Peran serta masyarakat sangat kami perlukan karena kami berharap nantinya, tidak ada lagi masyarakat yang terkena difteri kembali dan pamekasan terbebas dari penyakit difteri,” pungkasnya. (bib)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry